Menteri Perdagangan dan
Perindustrian Gita Wirjawan mengajak para pedagang Pasar Induk Kramat Jati,
Jakarta untuk mengikuti teladan Nabi Muhammad Saw dalam berdagang.
“Sebagai pedagang, Rasulullah Saw
sangat amanah, jujur, profesional, namun gigih dan memiliki wirausaha yang
tinggi dalam menjalankan kegiatan usahanya,” kata Gita dalam peringatan Maulid
Nabi Muhammad Saw di Masjid al-Awwabin, Kramat Jati, Jakarta, Selasa (14/1/2014).
Gita mengatakan untuk meneladani
cara berdagang Rasulullah dapat dilakukan dengan beberapa cara. Pertama, para
pedagang diminta bisa tertib mutu dalam memenuhi standar yang dipersyaratkan. Sebab,
kata dia, sering kali pedagang menjual dagangan yang tidak sesuai dengan
keinginan konsumen.
“Di sini, pedagang harus
bertanggung jawab untuk menjual buah, barang, dan jasa yang sesuai dengan
harapan masyarakat luas,” ujarnya.
Kedua, kata Gita, para pedagang
harus melakukan tertib ukur dan timbangan. Ia pun menyitir surah al-A'raf ayat
85 di dalam Alquran. “Ini penting sekali untuk menyempurnakan takaran dan
timbangan. Dalam Islam, hal ini sudah diatur,” ujarnya.
Ketiga, menurut dia, secara etika
bisnis, para pedagang juga harus dapat membangun kepercayaan dan kelanggengan
usahanya. Caranya dengan mengikuti aturan yang tidak menipu antarpedagang maupun
konsumen.
“Tertib usaha ini, di antaranya,
tidak menahan atau menimbun ketika terjadi kelangkaan barang dengan tujuan
untuk mencari keuntungan. Ini rekayasa pedagang dengan cara yang tidak
terpuji,” kata Gita.
Ia pun mengimbau masyarakat untuk
menjadi konsumen yang cerdas. Menurut dia konsumen memiliki tanggung jawab
sosial untuk mencintai produk dalam negeri. Untuk itu, Gita selalu mengajak
konsumen agar mencintai produk lokal dan membeli semua produk dalam negeri.
Dengan membeli produk lokal, kata dia, secara langsung akan mendukung
perekonomian produsen lokal.
“Dengan konsumsi dan terus
memproduksi produk di dalam negeri, kita bisa menaikkan dan meningkatkan daya
saing nasional,” kata Gita.
Gita yakin, dengan mencintai dan
membeli produk lokal tersebut akan dapat mendorong pula terwujud perekonomian
Indonesia menjadi lebih baik. Saat ini, kata dia, Indonesia telah masuk ke
dalam 15 besar perekonomian terbaik di dunia. Ia yakin dalam 20 tahun ke depan,
ekonomi Indonesia akan mampu menembus tujuh besar dunia.[as]
Sumber: Republika
Tidak ada komentar:
Posting Komentar