Jumat, 17 Januari 2014

Teladani Cara Berdagang Nabi Muhammad Saw



 
 
Menteri Perdagangan dan Perindustrian Gita Wirjawan mengajak para pedagang Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta untuk mengikuti teladan Nabi Muhammad Saw dalam berdagang.

“Sebagai pedagang, Rasulullah Saw sangat amanah, jujur, profesional, namun gigih dan memiliki wirausaha yang tinggi dalam menjalankan kegiatan usahanya,” kata Gita dalam peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw di Masjid al-Awwabin, Kramat Jati, Jakarta, Selasa (14/1/2014).

Gita mengatakan untuk meneladani cara berdagang Rasulullah dapat dilakukan dengan beberapa cara. Pertama, para pedagang diminta bisa tertib mutu dalam memenuhi standar yang dipersyaratkan. Sebab, kata dia, sering kali pedagang menjual dagangan yang tidak sesuai dengan keinginan konsumen. 

“Di sini, pedagang harus bertanggung jawab untuk menjual buah, barang, dan jasa yang sesuai dengan harapan masyarakat luas,” ujarnya.

Kedua, kata Gita, para pedagang harus melakukan tertib ukur dan timbangan. Ia pun menyitir surah al-A'raf ayat 85 di dalam Alquran. “Ini penting sekali untuk menyempurnakan takaran dan timbangan. Dalam Islam, hal ini sudah diatur,” ujarnya.

Ketiga, menurut dia, secara etika bisnis, para pedagang juga harus dapat membangun kepercayaan dan kelanggengan usahanya. Caranya dengan mengikuti aturan yang tidak menipu antarpedagang maupun konsumen.

“Tertib usaha ini, di antaranya, tidak menahan atau menimbun ketika terjadi kelangkaan barang dengan tujuan untuk mencari keuntungan. Ini rekayasa pedagang dengan cara yang tidak terpuji,” kata Gita.

Ia pun mengimbau masyarakat untuk menjadi konsumen yang cerdas. Menurut dia konsumen memiliki tanggung jawab sosial untuk mencintai produk dalam negeri. Untuk itu, Gita selalu mengajak konsumen agar mencintai produk lokal dan membeli semua produk dalam negeri. Dengan membeli produk lokal, kata dia, secara langsung akan mendukung perekonomian produsen lokal.

“Dengan konsumsi dan terus memproduksi produk di dalam negeri, kita bisa menaikkan dan meningkatkan daya saing nasional,” kata Gita.

Gita yakin, dengan mencintai dan membeli produk lokal tersebut akan dapat mendorong pula terwujud perekonomian Indonesia menjadi lebih baik. Saat ini, kata dia, Indonesia telah masuk ke dalam 15 besar perekonomian terbaik di dunia. Ia yakin dalam 20 tahun ke depan, ekonomi Indonesia akan mampu menembus tujuh besar dunia.[as]

Sumber: Republika

Tidak ada komentar:

Posting Komentar