Kementerian Agama akan
mengusulkan agar anggaran untuk masjid ditingkatkan. Sebab masjid merupakan
sarana strategis untuk pemberdayaan umat. Selain sebagai tempat ibadah, masjid
juga menjadi sarana masyarakat menjalankan berbagai aktifitas.
“Perhatian pemerintah terhadap
masjid masih perlu ditingkatkan. Insya Allah kita usulkan anggaran mesjid
dinaikkan,” kata Wakil Menteri Agama Nasaruddin Umar pada acara peluncuran 50
unit mobil pemelihara masjid oleh Dewan Masjid Indonesia (DMI), di Masjid
Istiqlal, Jakarta, Minggu (26/1/2014).
Sebelumnya, Ketua Dewan Masjid
Indonesia Jusuf Kalla mengatakan bahwa perhatian pemerintah selama ini terhadap
masjid memang relatif kurang. JK khawatir jika hal itu akan berpotensi pada
berkembangnya paham radikal.
“Kalau perhatian pemerintah
kurang, bisa saja di masjid berkembang paham radikal yang bisa merepotkan
pemerintah sendiri,” ujar JK.
Atas masukan baik dari JK, Wakil
Menteri Agama, menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih atas keterlibatan
DMI dalam mengurus masjid melalui organisasi yang dipimpinnya. “Kami berterima kasih kepada Pak Jusuf Kalla,
karena mau mengurus mesjid,” kata Wamenag.
“Di luar banyak tokoh, tapi tidak
akrab dengan masjid seperti Pak Jusuf Kalla,” imbuhnya sambil mengatakan bahwa
ke depan Kemenag akan lebih peduli dengan program-program DMI dalam
memberdayakan masjid di Indonesia.
Mobil unit pemeliharaan masjid
yang diluncurkan oleh DMI nantinya akan berkeliling ke seluruh Indonesia untuk
menata sound system masjid. Penataan ini dilakukan dengan maksud agar sound
system masjid tidak mendengung.
“Ini merupakan pekerjaan
besar. Biaya yang dibutuhkan sekitar 300
milyar rupiah untuk memperbaiki sound system 100 ribu mesjid selama 3 tahunan,”
kata JK.[as]
Sumber: Kemenag.go.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar