Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
mengharapkan Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) menjadi garda depan dalam
menghadapi dan mengatasi gerakan radikal dan ekstrem (deradikalisasi) di
Indonesia guna menjaga persatuan, kesatuan dan kerukunan.
"Saya ingin GP Ansor berada
di depan untuk menghadapi gerakan ekstrem radikal termasuk terorisme, cegahlah
bumi nusantara ini dari gerakan ekstrem yang tidak bertanggung jawab. Jadikan
Indonesia yang teduh," kata Presiden dalam peringatan hari lahir GP Ansor
ke 80 di Surabaya, Sabtu (4/1/2014).
Presiden percaya GP Ansor yang
lahir dari Ormas Nahdlatul Ulama (NU) senantiasa memiliki keinginan yang kuat
guna mempertahankan NKRI yang dibangun melalui perjuangan para pendahulunya
dari gerakan ekstrem dan radikal, termasuk terorisme.
SBY mengatakan, pentingnya GP
Ansor ikut memerangi terorisme, karena salah satu badan otonom NU ini selalu
berada di garda terdepan untuk menjaga kedaulatan bangsa dan negara Indonesia.
"Makanya, teruslah menjadi
benteng Pancasila dan NKRI," tandas Presiden.
Presiden mengatakan Indonesia
harus mampu menjadi bangsa besar yang menjunjung tinggi toleransi dan
persaudaraan sehingga tidak bercerai berai.
Presiden juga berharap agar GP
Ansor turut berkontribusi dalam memajukan pendidikan, mendorong dan menjadi
pelopor ekonomi rakyat untuk meningkatkan kesejahteraan dan mengentaskan
kemiskinan.
Dalam kesempatan tersebut
Presiden juga mengungkapkan kecintaannya pada GP Ansor. "Saya mencintai GP
Ansor. Meskipun nanti saya tidak lagi menjadi Presiden saya tetap mencintai GP
Ansor, saya adalah sahabat NU dan GP Ansor," kata Presiden.
Sumber: Antara, Tribunnews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar