Kamis, 02 Januari 2014

Perdamaian Bisa Membawa Indonesia Maju




Indonesia mempunyai kesempatan besar untuk maju. Sebab bangsa Indonesia memiliki persatuan yang kuat dan penduduknya saling menghormati. Bahkan bangsa Indonesia mempunyai perdamaian dan harmoni terbaik dibanding negara-negara lain.
Hal itu dikatakan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla saat acara Dies Natalis IAIN Ambon pada 28 Desember 2013 lalu di Ambon, Maluku.
Menurut dia keberagaman bangsa Indonesia merupakan kekuatan yang bisa mengantarkan bangsa ini menjadi maju. Kekuatan tersebut, kata dia bila dimanfaatkan dengan baik akan berbuah kemajuan.
“Itulah kekuatan bangsa ini, bhinneka tunggal ika. Kekuatan untuk maju,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa bila tidak ada perdamaian, suatu bangsa tak akan pernah bisa maju. Menurutnya bangsa yang pemarah tak akan pernah mendapatkan kesempatan untuk menikmati kemajuan.
“Suatu bangsa tidak maju karena marah. Tetapi kamajuan dicapai dengan kerja keras,” kata JK.
“Suatu bangsa hanya bisa maju dengan tiga hal yaitu otak yang penuh dengan ilmu, hati yang bersih, dan otot yang kuat. Tidak ada bangsa yang maju hanya karena marah dan berkonflik,” tegasnya.
Ketua Palang Merah Indonesia ini mengatakan perdamaian tercapai bila semua saling menghargai dan menghormati serta saling memahami masing-masing.
“Perdamaian adalah cita-cita semua pihak. Perdamaian hanya bisa tercapai bila semua pihak saling menghargai dan menghormati,” tegas JK.
Menurut JK konflik-konflik di Indonesia terjadi bukan karena persoalan agama, melainkan adanya ketimpangan demokrasi. Demokrasi diterapkan tiba-tiba sehingga situasi tak seimbang. Proporsi kekuasaan yang dulu disesuaikan dengan demografi agama khususnya, tidak dijalankan sebagaimana sebelumnya.
“Akibatnya, politik tidak seimbang, dan berakibt pula pada ekonomi yang juga tak seimbang. Jadi konfliknya bukan karena agama,” tegas dia.
Ia menyayangkan mengapa agama dipakai untuk senjata solidaritas. Yang menyedihkan lagi, pemimpin-pemimpin agama memanfaatkan situasi dan memperkeruhkan dengan pemahaman agama yang dangkal dan keliru.
“Dan kemudian pemimpin-pemimpin agama keliru menafsirkan ajaran untuk masuk surga dan neraka. Mereka katakan saling membunuh akan memasukkan anda ke surga. Tapi kemudian saya jawab, Hey kalian semua masuk neraka!” katanya.
JK menegaskan dalam agama manapun tidak ada yang menjelaskan kalau membunuh orang akan masuk surga.
“Dalam Islam pun jelas, membunuh anak-anak dan wanita itu haram. Begini, menebang pohon saja anda tidak boleh. Apalagi membunuh manusia?” ujar JK.
Ia mengingatkan agar kita berhati-hati dalam memahami agama karena agama bisa mendamaikan perang, tapi juga memperburuk perang.[as]
Sumber: Seruu.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar