Kamis, 23 Januari 2014

Peran Budaya dalam Perkembangan Islam




Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhammad Nuh mengatakan Indonesia bersama negara-negara Islam lainnya berkomitmen untuk mengembangkan kebudayaan dalam perkembangan Islam. Menurut dia, budaya memainkan peranan penting untuk menyeimbangkan kehidupan sosial, ekonomi, kebangsaan, bahkan soal kehidupan beragama.

"Tanpa kebudayaan, kami tak bisa menjaga kehidupan yang harmonis dan penuh kedamaian di Indonesia yang memiliki keragaman.  Budaya bisa menjadi penghubung antar perbedaan," kata Nuh pada konferensi khusus menteri kebudayaan negara-negara Islam, di Madinah, Arab Saudi, Rabu (22/1/2014).

Konferensi tersebut diselenggarakan oleh ISESCO (Islamic Educational, Scientific and Cultural Organization). ISESCO adalah organisasi yang memberikan perhatian pada bidang pendidikan, kebudayaan, dan ilmu pengetahuan, dan merupakan salah satu badan khusus di bawah Sekjen Organisasi Kerjasama Islam (OKI).

Nuh mengatakan, Indonesia memiliki pengalaman menggunakan kebudayaan sebagai alat pemersatu. Yaitu, merawat warisan budaya, mengembangkan budaya dengan mengikuti perkembangan zaman, dan membuat warisan budaya memiliki manfaat untuk rakyat banyak. "Karena, antara masa lalu, saat ini, dan masa yang akan datang, saling berhubungan," katanya.

Indonesia juga memiliki tradisi dialog dan kerjasama dalam kehidupan masyarakatnya. Baik dalam soal kepercayaan maupun kebudayaan. Pemerintah Indonesia menjamin dan menghormati setiap warga negaranya untuk menggunakan haknya tersebut. "Aturan ini didukung oleh organisasi keagamaan dan tokoh masyarakat untuk bekerjasama dalam hal budaya dan agama,"ujar Nuh.

Soal manfaat budaya dalam kehidupan Islam, Nuh mencontohkan kerarifan lokal yang digunakan untuk mengembangkan Islam. Yaitu, kisah tentang Sunan Kalijaga, salah satu dari Walisongo pada abad 15. Kalijaga mengembangkan syiar Islam menggunakan tradisi budaya setempat. Di mana, Sunan Kalijaga menggunakan wayang, salah satu budaya yang dipengaruhi agama Hindu, sebagai media untuk menyebarkan Islam.

"Kalijaga menanamkan nilai-nilai Islam kepada rakyat melalui kesenian wayang,"katanya. Melalui cara itu, masyarakat yang belum menganut Islam pada waktu itu merasa nyaman dengan dakwah yang disampaikan Kalijaga. Sehingga, mereka menerima Islam dengan senang hati tanpa melalui kekerasan.

"Karena itu, pemimpin Islam Indonesia saat ini tetap mempertahankan kesenian itu sebagai salah satu cara untuk mengembangkan Islam," kata Nuh yang disambut tepuk tangan para pemimpin delegasi dari puluhan negara-negara Islam tersebut.

Sumber: Republika

Tidak ada komentar:

Posting Komentar