Banyaknya bencana yang terjadi
akhir-akhir ini di tanah air seperti banjir, gempa bumi, dan gunung Sinabung
hendaknya menjadi ujian bagi kita untuk menghadapinya, bukan saling
menyalahkan.
“Kita turut prihatin, selain
Gunung Sinabung, banjir, dan beberapa bencana alam menjadi ujian kita untuk
menghadapinya bersama. Bukan saling salahkan,” kata Sekeretaris Kabinet
(Seskab) Dipo Alam melalui akun twitter pribadinya @dipoalam49, Minggu (26/1/2014).
Dipo mengingatkan masyarakat agar
tetap berpikir rasional melihat banyaknya bencana yang terjadi di tanah air
akhir-akhir ini, bukannya berpikir ala paranormal keblinger yang mengaitkannya
dengan masa kepresidenan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), mulai 2004 dan kelak
purna bakti 2014, "banyak" bencana.
“Kalau mau berpikir rasional,
bukan ala paranormal, bencana-bencana belakangan disebabkan oleh pergerakan
lempeng-lempeng tektonik di cincin api Pasifik. Sekitar 90% gempa bumi terjadi
di sepanjang cincin api Pasifik itu, termasuk di sekitar nusantara kita yang
vulkanis,” ujar Dipo.
Meski ia bukan seorang geolog
atau vulkanolog namun ia mau berpikir rasional, bukan ala paranormal. Menurut
dia negara-negara lain juga menghadapi bencana alam.
“PBB pun sadar, agama kita juga
mengajarkan pemikiran rasional dengan keimanan, bukan pikir paranormal. Tentu
kita percaya Tuhan Yang Mengatur berputarnya bumi dalam alam semesta ini,” kata
Dipo.
Karena itulah, lanjut Dipo, Tuhan
memerintahkan kita membaca untuk berilmu. “Setelah berilmu, kita diharapkan mengamalkannya
kepada mereka yang membutuhkan pertolongan karena tertimpa bencana, tidak cukup
dengan mulut menyalahkan,” tutur Dipo.
Dipo mengemukakan penanggulangan
bencana yang dilakukan Indonesia telah mendapatkan penghargaan Award `Global
Champion on Disaster Risk Reduction` dari PBB pada 2011 lalu di Jenewa, Swiss.
Menurut Kepala Badan Nasional
Penanggulangan Bencana (BNPB) Syamsul Maarif yang saat itu hadir mewakili
Presiden SBY menerima penghargaan tersebut, Indonesia dinilai oleh PBB telah
mencapai kemajuan yang luar biasa dalam pengurangan risiko bencana.
“Memang ada sebagian kita pelit
memberi penghargaan cara Indonesia menanggulangi bencana tapi dunia yang hargai
lewat PBB,” tegas Dipo.[as]
Sumber: Antara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar