Jumat, 03 Januari 2014

Tangkal Tawuran, Jam Pelajaran Agama Ditambah




Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan akan menambah jam mata pelajaran agama dalam Kurikulum 2013 dari dua jam menjadi empat jam. Penambahan jam pelajaran agama guna memperkuat pembentukan karakter dan budi pekerti anak didik. Pasalnya, fenomena kenakalan remaja seperti tawuran semakin meresahkan.
“Kita akan tambah jam mata pelajaran agama menjadi empat jam agar mengubah sikap para pelajar.  Selain itu, nama mata pelajaran agama akan ditambahkan dengan budi pekerti. Namanya agama dan budi pekerti. Dulu tidak ada budi pekerti, sekarang ada. Budi pekerti ini akan kita tonjolkan,” kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhammad Nuh akhir Desember lalu.
Nuh menilai kenakalan remaja telah menimbulkan kerisauan khususnya pada orangtua. Untuk itu perlu ada upaya yang dapat merubah remaja dalam bertindak negatif menjadi positif. Salah satunya melalui penambahan jam mata pelajaran agama dan budi pekerti.
Ia mengatakan Sekolah Menengah Pertama selain ada pelajaran wajib seperti Agama, Bahasa Indonesia, Pendidikan Pancasila dan Kebudayaan, Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, Kesenian, dan Matematika, juga akan mewajibkan ekstrakulikuler. Salah satunya adalah pramuka.
"Pendidikan pramuka bagi anak dan remaja penting untuk membentuk kepemimpinan, solidaritas, dan prinsip yang tak melanggar aturan, seperti narkoba, tawuran, sportifitas dan melanggar disiplin lainnya," jelas Nuh.
Ia berharap upaya tersebut dapat mengurangi dampak kenakalan remaja saat ini. Ia mengharapkan karakter pelajar di tahun 2014 lebih bagus.[as]
Sumber: Viva.co, Merdeka.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar