Menteri Agama Suryadharma Ali
mencanangkan setiap tanggal 3 Januari sebagai Hari Kerukunan Nasional (HKN). Pencanangan
HKN pada 3 Januari juga bertepatan dengan hari kelahiran Kementerian Agama yang
lebih dikenal sebagai Hari Amal Bakti dan kini sudah berusia 68 tahun.
“Dengan ridho Tuhan Yang Kuasa,
saya nyatakan 3 Januari sebagai Hari Kerukunan Nasional,” kata Menag pada acara pencanangan HKN seiring dengan
pelaksanaan Gerak Jalan Kerukunan yang diikuti sekitar 130 ribu warga ibukota
dan sekitarnya dari berbagai lintas agama yang digelar di Lapangan Monas
Jakarta Pusat, Minggu (5/1//2014).
Suryadharma mengingatkan umat
beragama agar senantiasa menjaga kerukunan karena kerukunan pada dasarnya
bersifat dinamis. Apalagi di tahun politik ini akan ada pemilu legislatif dan
presiden, karena itu umat agar tetap menjaga kerukunan.
Ia pun meminta agar agama tidak
dijadikan pintu masuk menciptakan kekeruhan, menciptakan disharmoni sosial.
“Jangan sampai agama dijadikan propaganda untuk membuat kekisruhan atau
disharmoni,” ujarnya.
Menag mengatakan HKN bertujuan
untuk menggelorakan semangat kerukunan dan mengajak seluruh elemen masyarakat
untuk menyadari bahwa kita semua tidak boleh lalai dengan ancaman yang
mengganggu kerukunan. Gangguan itu berasal dari benih-benih pertentangan dan
kesenjangan dalam masyarakat yang berpotensi menimbulkan konflik dan
perpecahan.
Gerak Jalan Kerukunan diikuti 130
ribu peserta sehingga berhasil tercatat oleh Museum Rekor Indonesia (MURI)
sebagai gerak jalan santai terbanyak jumlah pesertanya. Pencatatan ini ditandai
dengan penyerahan piagam dari Direktur Museum Rekor Indonesia (MURI), Jaya
Suprana, usai pelaksanaan Gerak Jalan Kerukunan.
Jaya Suprana mengatakan,
seharusnya kerukunan yang sudah ada di Indonesia itu bukan lagi dalam skala
nasional, tetapi internasional. Sebab, kerukunan di Indonesia adalah yang
terbaik di dunia. Ia pun mengapresiasi gerak jalan kerukunan nasional dan
berharap kegiatan tersebut memberikan inspirasi kepada semua pihak agar dapat
menjaga kerukunan yang sudah ada. “Tidak ada lagi konflik, pertikaian dan
permusuhan bernuansa agama,” kata dia.[as]
Sumber: Kemenag.go.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar