Senin, 06 Januari 2014

3 Januari Sebagai Hari Kerukunan Nasional


Menteri Agama Suryadharma Ali mencanangkan setiap tanggal 3 Januari sebagai Hari Kerukunan Nasional (HKN). Pencanangan HKN pada 3 Januari juga bertepatan dengan hari kelahiran Kementerian Agama yang lebih dikenal sebagai Hari Amal Bakti dan kini sudah berusia 68 tahun.
“Dengan ridho Tuhan Yang Kuasa, saya nyatakan 3 Januari sebagai Hari Kerukunan Nasional,” kata Menag pada  acara pencanangan HKN seiring dengan pelaksanaan Gerak Jalan Kerukunan yang diikuti sekitar 130 ribu warga ibukota dan sekitarnya dari berbagai lintas agama yang digelar di Lapangan Monas Jakarta Pusat, Minggu (5/1//2014).
Suryadharma mengingatkan umat beragama agar senantiasa menjaga kerukunan karena kerukunan pada dasarnya bersifat dinamis. Apalagi di tahun politik ini akan ada pemilu legislatif dan presiden, karena itu umat agar tetap menjaga kerukunan.
Ia pun meminta agar agama tidak dijadikan pintu masuk menciptakan kekeruhan, menciptakan disharmoni sosial. “Jangan sampai agama dijadikan propaganda untuk membuat kekisruhan atau disharmoni,” ujarnya.
Menag mengatakan HKN bertujuan untuk menggelorakan semangat kerukunan dan mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menyadari bahwa kita semua tidak boleh lalai dengan ancaman yang mengganggu kerukunan. Gangguan itu berasal dari benih-benih pertentangan dan kesenjangan dalam masyarakat yang berpotensi menimbulkan konflik dan perpecahan.
Gerak Jalan Kerukunan diikuti 130 ribu peserta sehingga berhasil tercatat oleh Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai gerak jalan santai terbanyak jumlah pesertanya. Pencatatan ini ditandai dengan penyerahan piagam dari Direktur Museum Rekor Indonesia (MURI), Jaya Suprana, usai pelaksanaan Gerak Jalan Kerukunan.
Jaya Suprana mengatakan, seharusnya kerukunan yang sudah ada di Indonesia itu bukan lagi dalam skala nasional, tetapi internasional. Sebab, kerukunan di Indonesia adalah yang terbaik di dunia. Ia pun mengapresiasi gerak jalan kerukunan nasional dan berharap kegiatan tersebut memberikan inspirasi kepada semua pihak agar dapat menjaga kerukunan yang sudah ada. “Tidak ada lagi konflik, pertikaian dan permusuhan bernuansa agama,” kata dia.[as]
Sumber: Kemenag.go.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar