Untuk pertama kalinya Indonesia akan
menjadi tuan rumah Konferensi Perdamaian Dunia yang akan digelar pada Juli
mendatang di Bali. Konferensi akan dihadiri para kepala negara dan perwakilan
kepala negara.
Presiden Komite Perdamaian Dunia
(World Peace Committee/WPC), Djuyoto Suntani mengungkapkan ada tiga tujuan yang
ingin dicapai dari konferensi ini, yaitu menciptakan bahasa dunia, etika dunia,
dan hari raya umat manusia sedunia. Semua digelar untuk mewujudkan perdamaian
di muka bumi.
"Kita akan membahas etika dunia,
bahasa dunia, dan hari raya umat manusia sedunia," ujarnya saat berkunjung
ke Pimpinan MPR RI di Jakarta, (2/1/2014).
Ia mengatakan bahasa dunia bukan
Bahasa Inggris. Menurut dia Bahasa Inggris adalah bahasanya orang Inggris. Karena
belum pernah ada bahasa dunia maka kita merasa perlu ada bahasa dunia. Pada
konferensi nanti sifatnya mendeklarasikan, maka ada komite bahasa.
Sementara itu, mengenai etika
dunia, perlu dirumuskan dan disepakati secara bersama. Sebab, selama ribuan
tahun dunia tidak memiliki etika yang disepakati bersama. Tak adanya etika
dunia, dianggap sebagai pemicu konflik, bahkan perang antarnegara.
"Kalau ada etika, maka dunia
akan harmonis. Kita hidup cuma sekali, harus punya peradaban yang
beretika," ujar dia.
Di dalam konferensi itu juga akan
dideklarasikan Hari Raya Umat Manusia Sedunia. Hari raya itu nantinya dapat
dijadikan waktu untuk bersama-sama merenung, mewujudkan, dan mempertahankan
perdamaian.
Sementara itu, Ketua MPR,
Sidharto Danusubroto mengaku sangat bangga Indonesia dapat menjadi tuan rumah
dari konferensi perdamaian tingkat dunia. Ia berharap, hasil dari konferensi
itu dapat betul-betul diterapkan demi mewujudkan dunia yang damai dan terbebas
dari segala macam peperangan.
"Ini sumbangsih luar biasa
untuk perdamaian dunia," ujar dia.
Sumber: Viva.co
Tidak ada komentar:
Posting Komentar