Penerapan Kurikulum 2013 dinilai
sebagai momentum untuk mengintegrasikan ilmu agama dan ilmu lainnya. Karena
itu, para guru sudah saatnya mengerahkan perhatian untuk mengintegrasikan ilmu
agama dengan ilmu lainnya.
Hal itu dikemukakan Menteri Agama
Suryadharma Ali saat memberi pembekalan dan sekaligus mengukuhkan pengawas dan
kelompok kerja (Pokjawas) Pendidikan Agama dan Madrasah Provinsi Jawa Barat, di
Bogor, Senin kemarin.
"Pendidikan jangan dipandang
terkotak-kotak agar ke depan tidak ada lagi dikotomi antara ilmu agama dan ilmu
pengetahuan lain, tetapi saling melengkapi. Para guru agama sudah saatnya dapat
mengimplementasikannya dengan rencana penerapan Kurikulum 2013," katanya.
Menag mengatakan ilmu pengetahuan
dan teknologi terus berkembang. Menurut dia ilmu agama yang dipelajari pun
harus didukung dengan ilmu lainnya sehingga satu sama lain saling melengkapi
dan akan bermakna bagi kehidupan dan peradaban manusia ke depan.
Selama ini, di berbagai lembaga
pendidikan Islam banyak diajari ilmu seperti fikih, hadits, tasawuf dan
lainnya. Ilmu keagamaan itu tak akan berkembang dan akan makin sulit dipahami
anak-anak ke depan jika saja tak ditunjang dengan ilmu lainnya untuk memahami
alam semesta ciptaan Allah.
"Bukankah esensi ilmu adalah
semata ciptakan Allah semata," kata Suryadharma.
Ia juga menjelaskan tentang
kemajuan yang dicapai para anak didik dari lembaga pendidikan Islam. Sekarang
ini, anak-anak lulusan madrasah dan kuliah di perguruan tinggi negeri justru
menduduki peringkat terbaik.
"Saya baru ketemu Rektor
Institut Pertanian Bogor (IPB), tadi siang. Banyak anak-anak asal madrasah,
prestasinya luar biasa. Lulus dengan angka terbaik. Selain itu, hafal Al Quran
pula," cerita.[as]
Sumber: Republika
Tidak ada komentar:
Posting Komentar