Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
menyebut ajang Piala Dunia sebagai perayaan sesungguhnya perdamaian dan
kemanusiaan.
"Saat tim-tim (sepakbola
terbaik) bertanding, dunia berada dalam damai untuk menikmati pertandingan.
Jika saja hal itu dapat berlangsung selamanya jauh setelah pertandingan selesai
maka sudah pasti hal itu akan membuat dunia tempat yang jauh lebih damai,"
kata Presiden saat membuka selubung trofi Piala Dunia di halaman Istana
Presiden, Jakarta, Selasa (7/1/2014), dengan didampingi oleh Duta Piala Dunia
FIFA Dwight Yorke.
Menurut Presiden ajang Piala
Dunia bukan peristiwa olahraga biasa namun juga perayaan perdamaian dan
perbedaan. Pemain sepakbola, kata dia, seperti pahlawan dunia modern yang
berjuang untuk bangsa mereka namun dalam Piala Dunia perbedaan diselesaikan
melalui persahabatan.
Presiden berharap kehadiran trofi
Piala Dunia ke Jakarta memberi Indonesia pengalaman keajaiban Piala Dunia. Ia
berharap itu dapat mendorong Indonesia untuk membangun tim nasional yang lebih
kuat sehingga suatu saat nanti dapat turut bertanding di putaran final Piala
Dunia.
“Sepakbola merupakan cabang
olahraga paling populer di Indonesia sehingga sudah pasti rakyat Indonesia akan
turut menyaksikan ajang Piala Dunia melalui televisi masing-masing pada Juni
nanti,” kata Presiden.
"Indonesia boleh jadi belum
cukup beruntung untuk mengirimkan tim nasionalnya ke Piala Dunia namun
percayalah setiap tim sepakbola (yang bertanding) memiliki banyak pendukung di
Indonesia," imbuhnya seraya menambahkan jika rakyat Indonesia akan turut
bergabung dalam kegembiraan perayaan ataupun kekecewaan kekalahan.[as]
Sumber: Antara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar