Selasa, 07 Januari 2014

Piala Dunia Ajang Perayaan Perdamaian dan Kemanusiaan





Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyebut ajang Piala Dunia sebagai perayaan sesungguhnya perdamaian dan kemanusiaan.
"Saat tim-tim (sepakbola terbaik) bertanding, dunia berada dalam damai untuk menikmati pertandingan. Jika saja hal itu dapat berlangsung selamanya jauh setelah pertandingan selesai maka sudah pasti hal itu akan membuat dunia tempat yang jauh lebih damai," kata Presiden saat membuka selubung trofi Piala Dunia di halaman Istana Presiden, Jakarta, Selasa (7/1/2014), dengan didampingi oleh Duta Piala Dunia FIFA Dwight Yorke.
Menurut Presiden ajang Piala Dunia bukan peristiwa olahraga biasa namun juga perayaan perdamaian dan perbedaan. Pemain sepakbola, kata dia, seperti pahlawan dunia modern yang berjuang untuk bangsa mereka namun dalam Piala Dunia perbedaan diselesaikan melalui persahabatan.
Presiden berharap kehadiran trofi Piala Dunia ke Jakarta memberi Indonesia pengalaman keajaiban Piala Dunia. Ia berharap itu dapat mendorong Indonesia untuk membangun tim nasional yang lebih kuat sehingga suatu saat nanti dapat turut bertanding di putaran final Piala Dunia.
“Sepakbola merupakan cabang olahraga paling populer di Indonesia sehingga sudah pasti rakyat Indonesia akan turut menyaksikan ajang Piala Dunia melalui televisi masing-masing pada Juni nanti,” kata Presiden.
"Indonesia boleh jadi belum cukup beruntung untuk mengirimkan tim nasionalnya ke Piala Dunia namun percayalah setiap tim sepakbola (yang bertanding) memiliki banyak pendukung di Indonesia," imbuhnya seraya menambahkan jika rakyat Indonesia akan turut bergabung dalam kegembiraan perayaan ataupun kekecewaan kekalahan.[as]
Sumber: Antara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar