Rabu, 05 Desember 2012

Tindak Lanjuti Genjatan Senjata, Hamas dan Israel Bertemu di Mesir



Senin (26/11/2012) kemarin, Hamas dan Israel di bawah pengawasan pemerintah Mesir kembali bertemu untuk membicarakan tindak lanjut kesepakatan genjatan senjata yang mereka sepakati seminggu yang lalu, kesepakatan tersebut menghentikan konflik yang terjadi di Jalur Gaza dan telah menelan 167 korban jiwa dari pihak Palestina dan 6 orang dari pihak Israel.

Menurut sumber penting Mesir pertemuan tersebut untuk membicarakan tuntutan pihak Palestina yang menginginkan, agar pihak Israel mau membuka semua akses menuju Jalur Gaza yang sejak 6 tahun lalu diblokade oleh Israel.

Israel menutup Jalur Gaza sejak tahun 2006 ketika Hamas yang tidak mau mengakui keberadaan Israel memenangkan Pemilu di daerah tersebut, dan atas dukungan Mesir, Israel kemudian menutup semua akses menuju Jalur Gaza.

Pada fase berikutnya, Israel melonggarkan tekanannya ke Jalur Gaza dengan membolehkan ekspor dan impor sebagian barang ke daerah tersebut, hanya saja Israel tetap melarang sebagian besar barang-barang yang masuk melalui Jalur tersebut, seperti bahan-bahan bangunan, karena menurut mereka, bahan-bahan tersebut dicurigai sebagai bahan untuk membuat senjata.

Salah seorang pentolan Hamas, Mahmud al-Zahar mengatakan dalam jumpa persnya Sabtu lalu bahwa Hamas menginginkan agar Israel mau membuka blokadenya terhadap 4 jalur khusus pengiriman barang dengan Israel.

Sampai sekarang, hanya satu jalur yang dibuka dan diperbolehkan untuk dilewati beberapa orang warga Palestina atau warga Negara asing atas izin pemerintah Israel.

Demi menjaga kesepakatan genjata senjata ini, pemerintah Mesir sebagai mediator kedua kubu menghimbau Hamas dan Israel untuk tetap mempertahankan isi kesepakatan genjatan senjata tersebut.

Karena masih khawatir akan adanya pihak yang ingin merusak kesepakatan tersebut, Pemerintah Mesir menghimbau Hamas agar menyiagakan pasukannya di daerah perbatasan untuk menghalau warga Gaza yang ingin mendekati perbatasan supaya tidak terjadi tindak kekerasan di daerah tersebut.

Sementara itu, pihak Israel juga mengakui bahwa sepanjang tahun ini serangan roket dari daerah perbatasan meningkat dibanding tahun-tahun sebelumnya. (Absyaish).

Sumber: Lazuardi Birru

Tidak ada komentar:

Posting Komentar