Kamis, 20 Desember 2012

Bahkan Tempat “Nongkrong” Pun NII Susupi

Ideologi-ideologi yang ingin menggoyang Negara Kesatuan Republik Indonesia masih belum sepenuhnya hilang dari bumi pertiwi. Setiap tahunnya pasti ada saja gerakan-gerakan atas nama ideologi tertentu yang melakukan aksi sebagai ujud propaganda. Berita paling belakangan misalnya, aparat menangkap anggota gerakan separatis Papua.

Agama juga kadang dimanfaatkan oleh pihak tertentu untuk hal yang serupa. NII misalnya. Gerakan yang mencoba mengganti corak Indonesia dengan Islam ini, kerap muncul secara sporadis di beberapa daerah.

Menurut Sukanto, mantan aktivis NII, generasi muda menjadi sasaran prioritas NII dalam proses rekruitmen. Hal itu dikarenakan mereka masih mudah dipengaruhi dan kurang paham akan sejarah NKRI sehingga mudah terhasut dan terhipnotis terhadap paham dan ideologi NII yang sebetulnya menyimpang.

“Biasanya, orang yang direkrut adalah pelajar atau mahasiswa yang masih labil dan kurang paham akan sejarah bangsa. Selain itu, mereka berasal bukan dari keluarga TNI atau kepolisian” Ungkap Sukanto.
Menarikya lagi, para anggota NII ini pandai dalam hal kamuflase. Misalnya proses indoktrinasi dilakukan di tempat-tempat yang disukai anak-anak muda seperti mall, cafe dan lokasi “nongkrong” lainnya. Dan tidak ketinggalan para pencuci otak ini pun berdandan semirip anak muda jaman sekarang.

Saat proses doktrinasi, biasanya menggunakan lokasi-lokasi yang disenangi anak muda, seperti mal, warung makan dan tempat-tempat nongkrong lainnya. Orang yang merekrut pun juga berpakaian gaul seperti halnya remaja. Ini yang menyebabkan tidak mudah terendus,” ujar mantan aktivis NII tersebut.
Cara-cara seperti inilah yang membuat gerakan NII sangat sulit diendus. Di samping gerakannya begitu sporadis, pola-pola yang digunakannya pun seperti bunglon yang pandai dalam meniru situasi dan kondisi sekitar. [Mh]


Sumber: Lazuardi Birru

Tidak ada komentar:

Posting Komentar