Yogyakarta-Sejumlah
pakar dan praktisi keuangan Islam dan perbankan Islam bertemu di UIN
Sunan Kalijaga dalam Seminar ‘Pengembangan Global Keuangan Islam dan
Perbankan Islam’ pada Selasa, 27 November 2012. Forum yang termasuk
dalam salah satu agenda Seminar on Islamic Deposit Insurance keempat itu
banyak membahas mengenai potensi sektor keuangan Islam dan Perbankan
Islam domestik dalam menghadapi gejolak ekonomi global.
Edi Setiadi, Direktur Eksekutif
Departemen Perbankan Syariah Bank Indonesia saat berbicara di forum
tersebut mengatakan Indonesia kini memiliki 11 institusi Perbankan
Syariah dengan aset senilai Rp173 triliun. Aset ini diperkirakan akan
membengkak menjadi Rp205 triliun pada akhir tahun atau 5 persen dari
keseluruhan aset perbankan nasional. “Dengan 1536 kantor cabang,
pertumbuhan kelompok perbankan ini 24 persen pada tahun ini,” ujar dia.
Belum lagi, lanjut dia, 70 persen dari
konsentrasi pembiyaan kredit syariaahnya menyasar Usaha Mikro dan Kecil
Menengah (UMKM). Jumlah debitur, kata dia, juga naik 80 persen pada
tahun ini. Ada 12 juta rekening, 10 juta diantaranya rekening tabungan.
“Belum lagi lembaga keuangan mikro (BMT) dan asuransi Syariah juga terus
bertambah banyak,” kata Edi.
Kondisi ini, kata dia, memberikan
gambaran pertahanan sektor perbankan Islam terhadap gejolak krisis. Kata
dia, pembiayaan kredit yang banyak menyasar UMKM menunjukkan investasi
lebih terarah pada sektor riil. “Untuk hadapi efek krisis global seperti
di Eropa, perbankan Islam memang harus lebih berhati-hati dalam
berinvestasi,” ujar dia.
Kata dia dengan kondisi penduduk
mayoritas muslim dan kedekatan kultural masyarakat Indonesia pada
aktivitas ekonomi berdasar syariaah ketahan pada pengaruh krisis
menjanjikan pertumbuhan pesat sektor perbankan Islam. “Yang belum
dilakukan padahal penting ialah membangun kerja sama antara ahli ekonomi
Islam kampus dengan pelaku sektor keuangan syariah,” kata dia.
Abdullah Haron, Asisten Skretaris
Jenderal Islamic Financial Service Board, mewakili penyelenggara forum
ini mengatakan trend pertumbuhan perbankan Islam secara global pada 2012
bertengger di titik 10 hingga 15 persen. Kata dia, pertumbuhan ini bisa
makin dikerek jika perbankan syariah di banyak negara terus memperbaiki
kualitas produk layanannya.
Sumber: Lazuardi Birru
Tidak ada komentar:
Posting Komentar