Kehidupan sosial masyarakat Indonesia masih begitu rawan akan konflik. Fenomena ini mendapat sorotan Presiden SBY yang kemudian disampaikan dalam pertemuannya dengan gubernur, bupati, dan wali kota seluruh Indonesia pada Jumat, 30 November 2012.
“Dulu kerawanan diatasi dengan sistem
otoriter, pendekatan keamanan. Tindakan apa pun demi stabilitas keamanan
seolah dibenarkan. Di era demokrasi sekarang rakyat merasa lebih
bebas,” tutur orang nomor satu di negeri ini.
Menurut Presiden kebebasan memang menjadi
roh demokrasi. Namun meskipun demikian bukan berarti kebebasan
disalahgunakan. Mantan Menteri Koordinator Politik dan Keamanan ini
merasa saat ini kebebasan mulai disalahgunakan. “Penyalahgunaan
kebebasan juga racun bagi demokrasi,” kata dia.
Ia mengingatkan aparat dan pejabat harus
mengutamakan tugas dan kewajiban untuk menegakkan hukum, keamanan dan
ketertiban masyarakat. Di era demokrasi, peran orang kuat dan aparatur
yang kuat harus digantikan hukum dan aturan.
“Hukum harus ditegakkan secara tepat dan
sungguh-sungguh. Manakala model otoritarian sudah tidak ada, tetapi
hukum tidak dijunjung tinggi, maka negara ini jadi tidak lebih baik
dibanding dulu,” ungkap SBY. [Mh]
Sumber: Lazuardi Birru
Tidak ada komentar:
Posting Komentar