Selasa, 18 Desember 2012

Potret Emansipasi Kaum Muda di Lembaga Kemasyarakatan Non-Pemerintah


Berbagai persoalan yang mendera negara ini hanya mungkin dientaskan jika seluruh komponen bangsa bahu membahu dalam emansipasi. Artinya tidak semata-mata persoalan yang ada dipasrahkan pada pemerintah semata. Terlebih lagi pada dasarnya di era saat ini, ada wilayah-wilayah yang berada di luar radar negara. pada titik inilah, kehadiran lembaga-lembaga non-pemerintah sangat penting untuk mengisi ranah kosong tersebut. Bahkan kedudukannya juga bisa dijadikan kontrol atas negara.

Ada hal yang patut diapresiasi ketika begitu banyak generasi muda yang turut terjun dalam penyelenggaraan emansipasi di lembaga-lembaga swadaya masyarakat. Para generasi muda ini bukanlah generasi apatis dan hedonis, kategori yang lazim melekat pada anak-anak muda zaman sekarang.

Kiprah generasi muda dalam lembaga kemasyarakatan ini sebenarnya bukanlah barang baru. Para pendiri bangsa ini dahulunya juga dikenal aktif dalam aktivitas sosial kemasyarakatan sebagai bentuk pengabdian.
Di era paska-reformasi barangkali nama Munir, aktivis Kontras, adalah nama yang paling bergema di dunia aktivisme. Perjuangannya untuk mendorong Indonesia menjadi negara yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan harus dibayar mahal dengan hilangnya nyawa.

Menurut Iwan Fals sosok Munir adalah inspirasi bagi siapa saja yang berada di garis perjuangan. Meski tidak begitu mengenal dekat dengan maestro aktivis tersebut, Iwan Fals menyatakan bahwa dirinya selalu bersemangat ketika mendengar namanya. [Mh]

Sumber: Lazuardi Birru

Tidak ada komentar:

Posting Komentar