Mereka dipindahkan ke Mapolda Sulteng
untuk proses pemeriksaan lebih lanjut, setelah sebelumnya menjalani
pemeriksaan di Mapolres Touna. ”Mereka tiba dari Touna Senin (26/11)
siang sekitar pukul 11.00 Wita,” kata Wakil Direktur Reskrimum Polda
Sulteng, AKBP Dicky kepada wartawan, Selasa (27/11).
Saat ditanya sejauh mana perkembangan
penanganan kasus tersebut, Dicky belum bersedia berkomentar. Alasannya
pihak Polda Sulteng baru menerima laporan dari Polres Touna. Selain itu,
ketiga terduga baru tiba kemarin dan belum menjalani pemeriksaan.
Ketiga terduga tororis ditangkap dalam
sebuah operasi penyergapan di salah satu rumah di Jalan Mohammad Hatta
Kota Ampana, Ibu Kota Kabupaten Touna. Dalam penangkapan tersebut,
polisi juga berhasil menyita dan mengamankan sejumlah barang bukti.
Dari ketiganya polisi berhasil menyita
barang bukti berupa dua unit sepeda motor tanpa plat nomor kendaraan,
satu unit laptop, serta cairan yang diduga sebagai campuran pembuat
bahan peledak.
Dalam bagasi salah satu sepeda motor itu,
polisi juga menemukan satu pucuk senjata api laras pendek jenis
revolver, lima butir amunisi, serta selebaran berupa tantangan berperang
terhadap anggota Densus 88 Antiteror Mabes Polri, dan sejumlah buku
berisi perintah ajakan untuk berjihad.
Dari pengembangan penyidikan yang
dilakukan sementara oleh polisi, ketiganya juga diketahui sebagai pelaku
spesialis aksi pencurian kendaraan bermotor di wilayah Sulteng.
Kapolda Sulteng Brigjen Pol Dewa Parsana
menyebutkan ketiga orang itu ditengarai berasal dari Malino, sebuah
kawasan transmigrasi di Tojo Una-una. Mereka diduga melarikan diri saat
operasi penegakkan hukum di wilayah Tamanjeka dan Uweralulu, Kecamatan
Poso Pesisir, Kabupaten Poso. (sf)
Sumber: Lazuardi Birru
Tidak ada komentar:
Posting Komentar