Aksi-aksi kekerasan bermotif SARA yang
masih bertebaran di bumi pertiwi mengindikasikan intoleransi di tubuh
masyarakat menguat. Sebagai negara yang bergitu majemuk, fenomena ini
patut diberikan porsi perhatian yang lebih. Karena jika tidak,
disintegrasi akan menjadi nyata.
Menurut Najib Azca, peneliti dari UGM,
menjelaskan situasi ekonomi dan politik yang dinamis di Indonesia
akhir-akhir ini mendorong mayoritas kelas menengah, yang sedang tumbuh,
untuk mencari ikatan komunal berupa identitas berbasis agama, etnik dan
lainnya.
Najib menambahkan fenomena ini membawa
konsekuensi pada berkembang biaknya pola-pola kehidupan konsumtif,
komunal dalam komunitas-komunitas parsial, sekaligus intoleran pada
kelompok identitas di luarnya.
Situasi semacam ini mengkhawatirkan
mengingat demokrasi di masyarakat majemuk seperti Indonesia selalu
membutuhkan bangunan koalisi politik besar. Karena itu, menurut dia,
pendidikan kewarganegaraan dan keadaban demokrasi perlu menjadi
diskursus yang makin diperluas. [Mh]
Sumber: Lazuardi Birru
Tidak ada komentar:
Posting Komentar