Rabu, 19 Desember 2012

Jika Lamban Ditangani, Akar Konflik di Tubuh Masyarakat Makin Menguat


Api konflik masih belum sepenuhnya padam. Beberapa daerah di wilayah Indonesia masih rawan terbakar konflik yang mengkambinghitamkan perbedaan. Menurut Ketua Pengurus Pusat Muhammadiyah, Din Syamsuddin, hal ini terjadi lantaran pemerintah kurang mempunyai solusi jitu serta lambat dalam menangani konflik.

“Ini adalah sikap lari dari masalah. Masalah dibungkam dengan pernyataan dan pemberitaan lain atau dianggap tidak ada masalah. Ini berbahaya,” kata Din Syamsuddin.

Din menambahkan jika pemerintah selalu lamban dalam menangani konflik tidak menutup kemungkinan akar konflik semakin menguat tertanam di tubuh masyarakat. Artinya semakin negara lamban, pemicu konflik semakin cepat mengendap dan menumpuk yang kemudian sewaktu-waktu dapat meledak kembali untuk melegitimasi aksi-aksi kekerasan.

Di negara yang begitu plural seperti Indonesia, sudah seharusnya pemerintah lebih sigap dalam mengelola perbedaan. Sejatinya apabila dipandang secara positif perbedaan bukanlah kekurangan, melainkan kelebihan yang bisa menguatkan. [Mh]


Tidak ada komentar:

Posting Komentar