Kamis, 13 Desember 2012

Pendidikan Karakter Bangsa Jangan Sebatas Teori


Aksi kekerasan bisa dilakukan siapa saja dan atas nama apa saja. Ia semacam virus mengerikan yang bisa hinggap dan menggerogoti siapa dan di mana saja. Kekerasan tidak hanya dilakukan orang dewasa dan tua. Bocah yang masih berumur di bawah puluhan tahun dan remaja pun tak bergaransi tidak pernah melakukan aksi kekerasan. Lihat saja fenomena tawuran di kalangan pelajar sekolah yang belakangan ramai disadur para awak media.

Menurut Menteri Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono, salah satu hal penting untuk membendung aksi ekekrasan di kalangan pelajar remaja adalah dengan menguatkan kembali pendidikan karakter bangsa.

“Akhir-akhir ini banyak aksi kekerasan yang dilakukan oleh generasi muda, itu menunjukkan kemerosotan nilai-nilai karakter bangsa,” tutur Agung Laksono.

Senada dengan hal tersebut, Linda Amalia Sari Gumelar, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak mengingatkan agar pendidikan karakter bangsa jangan sebatas teori. “Kurikulum pendidikan yang berbicara tentang karakter jangan cuma besifat teori, melainkan harus berupa praktik-praktik nyata,” katanya. [Mh]

Sumber: Lazuardi Birru

Tidak ada komentar:

Posting Komentar