Kamis, 06 Desember 2012

Masyarakat Poso Tak Ingin Lagi Berkonflik




Situasi Poso, Sulawesi Tengah sempat memanas lataran serangkaian peristiwa teror dan operasi penangkapan terduga teroris selama Oktober-November 2012. Hal itu sempat memicu kekhawatiran sebagian kalangan akan meledaknya kembali konflik horizontal di Poso.
Namun kekhawatiran itu ditepis oleh Muhammad Miqdad, Direktur Eksekutif Institut Titian Perdamaian (ITP), LSM di Jakarta yang menjalankan program CEWARS (Conflict Early Warning System) di Poso hingga kini.

“Mayoritas masyarakat Poso tidak lagi menginginkan kedamaian poso terkoyak. Mereka masih sangat trauma terhadap serangkaian peristiwa kekerasan yang pernah bergolak, terutama pada rentang waktu 1999-2001,” ujar Miqdad kepada Lazuardi Birru beberapa waktu lalu.

Menurut dia, aksi teror memang masih marak terjadi, namun hal itu tidak akan mengakselerasi kemungkinan di mana masyarakat akan terlibat dalam konflik horizontal.
Perihal masih banyaknya kelompok radikal yang bergerak di Poso, pria asli Palu ini melihat bahwa mereka tidak memeroleh dukungan yang cukup dari masyarakat. Karena itu banyak kelompok radikal di Poso yang berpindah ke daerah lain untuk mencari “arena” baru.

“Kelompok-kelompok militan yang dulu pernah terlibat dalam konflik horizontal, setelah beberapa kali terikat dengan perjanjian damai, mereka mengalami pembelahan. Ada yang masih melakukan kegiatan tadrib askary (pelatihan militer), namun kebanyakan sudah tidak lagi terlibat dengan kegiatan itu,” ungkap Miqdad.

Kendati demikian, alumni IAIN (Sekarang UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta ini, tetap menegaskan pentingnya pendekatan pembangunan perdamaian yang holistik terhadap masyarakat Poso.
“Masih banyak warga eks kombatan di Poso yang cukup lihai menggunakan senjata, memiliki kemampuan beladiri, dan pernah terlibat langsung dalam konflik. Bisa saja mereka terprovokasi untuk melakukan aksi kekerasan lagi jika potensinya tidak dikelola secara baik,” ujarnya mengingatkan.

Sumber: Lazuardi Birru

Tidak ada komentar:

Posting Komentar