Rabu, 19 Desember 2012

Penegakan Hukum Melemah, Konflik Sosial Bertambah

Sampai saat ini, Indonesia telah sepakat menggunakan demokrasi sebagai cara untuk mencapai tujuannya. Keberagaman suku, agama, bahasa dan perbedaan-perbedaan lainnya adalah alasan mengapa demokrasi dipilih para founding fathers dan masyarakat Indonesia. Artinya sejauh ini demokrasilah yang memiliki resep jitu dalam mengelola perbedaan.

Perbedaan adalah hal yang tidak bisa diingkari. Dan demokrasi sangat mengapresiasi hal itu. Mantan Wakil Presiden RI Muhammad Jusuf Kalla mengungkapkan bahwa konflik pemikiran dalam negara yang berdemokrasi tentu ada, namun di atas itu semua demokrasi harus menjadi dasar untuk pengambilan sebuah keputusan dan bukan menciptakan masalah dan konflik.

Problemnya sekarang adalah demokrasi justru ditunggangi pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab sehingga konflik yang membawa kekerasan pun meletus di mana-mana. Mereka yang tidak bertanggung jawab ini memanfaatkan kebebesan untuk berbeda yang diamini oleh demokrasi untuk membunuh demokrasi itu sendiri.

Menurut Jusuf Kalla permasalaha ini disebabkan lemahnya hukum di Indonesia. kerusuhan terjadi akibat pemimpin tidak menjalankan demokrasi dengan baik. Di lain pihak, masyarakat salah mengartikan makna demokrasi. Akibatnya, rakyat memutuskan masalah mereka dengan cara masing-masing. “Ini karena lemahnya penanganan hukum,” kata Kalla. [Mh]


Sumber: Lazuardi Birru

Tidak ada komentar:

Posting Komentar