Sampai saat ini, Indonesia telah sepakat
menggunakan demokrasi sebagai cara untuk mencapai tujuannya. Keberagaman
suku, agama, bahasa dan perbedaan-perbedaan lainnya adalah alasan
mengapa demokrasi dipilih para founding fathers dan masyarakat Indonesia. Artinya sejauh ini demokrasilah yang memiliki resep jitu dalam mengelola perbedaan.
Perbedaan adalah hal yang tidak bisa
diingkari. Dan demokrasi sangat mengapresiasi hal itu. Mantan Wakil
Presiden RI Muhammad Jusuf Kalla mengungkapkan bahwa konflik pemikiran
dalam negara yang berdemokrasi tentu ada, namun di atas itu semua
demokrasi harus menjadi dasar untuk pengambilan sebuah keputusan dan
bukan menciptakan masalah dan konflik.
Problemnya sekarang adalah demokrasi
justru ditunggangi pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab sehingga
konflik yang membawa kekerasan pun meletus di mana-mana. Mereka yang
tidak bertanggung jawab ini memanfaatkan kebebesan untuk berbeda yang
diamini oleh demokrasi untuk membunuh demokrasi itu sendiri.
Menurut Jusuf Kalla permasalaha ini
disebabkan lemahnya hukum di Indonesia. kerusuhan terjadi akibat
pemimpin tidak menjalankan demokrasi dengan baik. Di lain pihak,
masyarakat salah mengartikan makna demokrasi. Akibatnya, rakyat
memutuskan masalah mereka dengan cara masing-masing. “Ini karena
lemahnya penanganan hukum,” kata Kalla. [Mh]
Sumber: Lazuardi Birru
Tidak ada komentar:
Posting Komentar