Keberadaan etnis di Tanah Air harus
dipertahankan dan perlu diberikan hak dan ruang dalam memberikan
kontribusi untuk membesarkan bangsa Indonesia. Sebab keberadaan etnis
dapat menjadi modal sosial dan menambah warna dalam kehidupan
masyarakat.
Hal itu dikatakan Gubernur Daerah
Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X dalam pelantikan
Badan Pengurus Nasional Himpunan Batak Tionghoa Indonesia (Batin) di
Medan, Sabtu (1/12/2012).
“Keberadaan berbagai etnis itu dilindungi konstitusi,” kata Sultan.
Ia mengatakan pihaknya di Yogyakarta dan
masyarakat Indonesia selalu menghormati keberagaman etnis yang ada,
bahkan mendorongnya untuk menunjukkan kelebihan etnis masing-masing
dengan cara yang baik.
“Keberadaan masyarakat dari berbagai
etnis yang ada di Yogyakarta selalu bangga dengan kelebihan etnisnya
maupun pendatang, dan daerah lain,” ujar Sultan mencontohkan.
Tanpa harus merendahkan etnis lain ia
menilai masyarakat dari berbagai etnis Yogyakarta selalu diimbau untuk
menampilkan kelebihan masing-masing secara baik. “Saya selalu ingatkan,
tidak perlu menjadi orang Jawa meski tinggal di Jawa,” katanya.
Menurut dia persatuan etnis melalui
pembentukan organisasi, seperti Batin, juga dapat memberikan kontribusi
bagi kebesaran dan pembangunan bangsa. Ia mengharapkan organisasi
tersebut dapat meningkatkan koordinasi dengan unsur pemerintah untuk
memaksimalkan kontribusi etnis dalam pembangunan bangsa.
“Hal ini akan membuat organisasi etnis semakin sesuai dengan harapan masyarakat secara menyeluruh,” pungkasnya. [wan]
Sumber: Lazuardi Birru
Tidak ada komentar:
Posting Komentar