Senin, 04 Maret 2013

PBNU Bantah Terlibat Permintaan Pembubaran Densus 88



 
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) membantah ikut serta dalam aksi meminta pembubaran Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror yang dilakukan sejumlah Ormas Islam ke Mabes Polri, Kamis (28/2/2012).

Ketua PBNU Iqbal Sullam yang namanya tercantum di pemberitaan sejumlah media menyampaikan bantahan tersebut secara langsung. Ia mengaku mendapatkan undangan aksi di Mabes Polri secara pribadi dari Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin tapi ia tidak hadir dalam acara tersebut karena ada kegiatan lain. 

"Saya tegaskan tidak hadir dalam aksi itu. Pagi tadi saya ada di UI. Saya ikut acara diskusi tentang tragedi Khojaly yang juga dihadiri oleh Ketua Umum PBNU Kiai Said Aqil Siroj dan Pak Marzuki Ali, Ketua DPR RI. Saya hadir di sana dan membacakan doa," bantah Iqbal di Jakarta. 

Ia menilai keberadaan Densus 88 masih dibutuhkan untuk pemberantasan terorisme. Namun menurut dia harus dilakukan sejumlah evaluasi dan koreksi. 

Seperti diberitakan sejumlah Ormas Islam melakukan aksi di Mabes Polri menggugat pelanggaran HAM berat oleh Densus 88 dalam pemberantasan terorisme. Mereka adalah PP Muhammadiyah, Dewan Dakwah Islam Indonesia, Al-Irsyad, BKSPPI, Mathlaul Anwar, Satkar Ulama, dan Persis.
Sumber: nu online

3 komentar:

  1. Kenapa semua bicara tentang HAM... berat mana pelanggaran HAM yg dilakukan oleh para TERORIS dengan yang dilakukan oleh Densus 88..............

    BalasHapus
    Balasan
    1. Teroris dgn mengebom dan memakan korban org yg tdk berdosa adalah salah besar, dan tdk dibenarkan dlm ajaran Islam, namun dlm menangkap terduga teroris juga harus dilakukan dgn teliti, jgn sampai salah tangkap atau salah duga,sehingga menangkap org yg juga tdk tahu -menahu ttg teroris.

      Hapus
  2. Masa sesuatu yang salah diperbaiki dengan cara yang salah :)

    BalasHapus