Ketua Badan Nasional
Penanggulangan Terorisme (BNPT) Ansyaad Mbai, menyatakan Indonesia menjadi role model penanganan terorisme di
dunia.
"Indonesia menjadi
model di dunia dalam penanganan terorisme. Indonesia konsisten dalam supremasi
hukum, tidak perlu pakai rudal dalam menangkap teroris seperti dilakukan di
negara lainnya," katanya saat diskusi BNPT bersama jurnalis di Makassar,
Rabu (6/3/2013).
Indonesia dinilai berhasil lantaran
tanpa melibatkan sejumlah pasukan besar seperti di negara-negara lainnya dalam menangani
terorisme. Densus 88 Antiteror mampu bekerja dengan baik. Menurut dia, Densus
88 anti teror dibentuk negara hadir karena adanya kebrutalan teroris yang
mencoba mengacaukan stabiliitas kemanan di Indonesia.
"Meskipun ada anggapan
pekerjaan polisi 100 persen melanggar HAM saat menangkap dan memburu teroris,
tetapi itu sah-sah saja menurut UU yang berlaku. Sebab, kita ini berhadapan
dengan teroris," ucapnya.
Dalam penanganan teroris,
lanjutnya, Indonesia mendapat pujian dari berbagai negara karena mampu
menangkap teroris tanpa mengerahkan pasukan militer. Berdasarkan data dari 2002
hingga sekarang, ada 840 teroris yang ditangkap.
Sementara itu Deputi I BNPT
Pusat Mayjen TNI Agus Surya Bakti menambahkan, pihaknya berupaya membentengi
generasi muda agar tidak terpengaruh gerakan radikalisme. "Tujuannya
merajuk kebersamaan bersama memerangi terorisme," ucapnya dalam diskusi
tersebut. (fs)
Sumber: Suara Karya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar