Kepala Badan Nasional
Penanggulangan Teroris (BNPT), Ansyaad Mbay mengatakan, potensi munculnya
terorisme masih sangat tinggi. Itu sebabnya dibutuhkan kerjasama semua kalangan
untuk melakukan pencegahan teroris.
"Paham terorisme itu hasil
radikalisasi. Jaringannya terus begerak dan saling berantai antara satu daerah,
dengan daerah lainnya," ucapnya saat berdiskusi dengan jurnalis di Warkop
Poenam Boulevard, Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (6/3/2013).
Sementara menanggapi wacana pembubaran Detasemen
Khusus (Densus) 88 Anti Teror, ia menilai tuntutan tersebut salah kaprah. Ia
menilai, isu tersebut hanya dilemparkan orang-orang yang tidak paham dengan
keberadaan Densus sebagai organ negara untuk memberangus jaringan teroris.
Asyaad menegaskan, harusnya
keberadaan Densus didukung penuh. Pasalnya, ancaman teroris sudah nyata.
Aksi-aksi terorisme bisa terjadi kapan saja.
"Ada juga yang selalu
menyalahkan Densus saat ada teroris yang tertembak. Padahal, tugas Densus itu
tidak mudah. Masyarakat harus tahu jika ada penangkapan teroris, mesti ada
tindakan cepat. Kalau tidak ditembak, anggota Densus yang tewas. Sudah banyak
kan buktinya, anggota Densus dihabisi," tegasnya. (sf)
Sumber: Fajar Online
Tidak ada komentar:
Posting Komentar