Satu orang terduga teroris yang melakukan penembakan terhadap rombongan anggota Brimob Polda Sulawesi Tengah berhasil dibekuk.
“Satu orang berhasil ditangkap dan saat
ini masih dikembangkan,” ucap Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas
Polri Kombes Pol Agus Rianto, seperti dikutip laman tribunnews.
Namun, Agus belum mengetahui lengkap
identitas pelaku yang ditangkap tersebut. Tetapi Agus memastikan bahwa
orang yang ditangkap merupakan bagian dari kelompok yang melakukan
penembakan terhadap petugas yang mengakibatkan gugurnya tiga orang
anggota brimob.
Sebelumnya aksi baku tembak terjadi
sekitar pukul 10.00 WITA, Kamis (20/12/2012) ketika satu regu anggota
Brimob Polda Sulawesi Tengah melakukan patroli rutin dengan menggunakan
sepeda moto di wilayah Desa Tambarana, Poso Pesisir, daerah Gunung
Kalora.
“Mereka melihat sekolompok orang,
kemudian didekati, tetapi tiba-tiba kelompok orang tersebut menembak
anggota brimob yang sedang patroli tersebut. Akibatnya tiga anggota
Brimob masing-masing Briptu Ruslan, Briptu Narto, dan Briptu Wayan
meninggal dunia dan saat ini berada di RSUD Poso,” kata Agus.
Penembakan ini diduga imbas dari
perburuan jaringan teroris Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng) di bawah
kendali Santoso. Buronan wahid polisi ini diduga bertanggungjawab
terhadap pembunuhan dua anggota polisi yang ditemukan tewas pada 16
Oktober 2012, Desa Masani, Kecamatan Poso Pesisir, Kabupaten Poso,
Sulawesi Tengah.
Bahkan, Santoso sendiri mengirimkan surat yang berisi tantangan kepada polisi untuk perang secara terbuka.
Pada Rabu (12/12/2012) sekitar pukul
17.00 WIT, Satuan gabungan Brimob Mabes Polri dan Polda Sulteng
menggerebek lahan di pegunungan Koronjobu, Tambarana, Poso, Sulawesi
Tengah, yang diduga sebagai lokasi pelatihan kelompok teroris. Satu
orang yang diduga sebagai anggota kelompok teroris, berhasil diamankan
setelah berlangsung kontak tembak. Diduga kelompok ini juga bagian dari
jaringan Santoso. (sf)
Sumber: Lazuardi Birru
Tidak ada komentar:
Posting Komentar