Bom mobil meledak di halaman
sebuah apartemen di pinggiran Beirut barat Bir al-Abed, dekat rumah ulama setempat
Sayyed Mohammad Hussein Fadlallah. Aksi teror keji itu menewaskan lebih dari 80
orang dan melukai 200 lainnya. Sebagian korban merupakan warga sipil yang akan menunaikan
shalat Jumat di masjid di dekat titik bom. Teror ini dicurigai dialamatkan ke
Fadlallah, namun ia hanya menderita cedera. Sedangkan beberapa pengawalnya
tewas.
Muncul spekulasi, aksi ini
didalangi oleh agen intelijen Amerika Serikat CIA sebagai balasan atas serangan
yang dilakukan oleh Hizbullah terhadap Kedutaan Besar Amerika Serikat di Beirut
pada 1983 dan 1984. Beberapa tahun berikutnya, seorang jurnalis bernama Bob
Woodward menulis, Direktur CIA William Casey, sambil berbaring di ranjang
kematiannya, mengakui kesalahannya dalam serangan tersebut.
Mengomentari pengakuan
tersebut, Presiden Ronald Reagan menjawab, "Saya tidak akan pernah menandatangani
operasi apa pun yang mengotorisasi pemmbunuhan.” Sementara penasehat senior US National Security, Robert McFarlane,
menyatakan bahwa mereka yang bertanggung jawab atas pengeboman tersebut mungkin
agen CIA. Namun aksi tersebut adalah "operasi nakal" yang tidak
disetujui atau didukung oleh CIA.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar