Media
massa diminta ikut berkontribusi dalam program pemberantasan terorisme di
Indonesia. Sumbangsih media dalam bentuk pemberitaan yang bersifat positif agar
tidak menimbulkan keresahan di tengah masyarakat.
"Media
bisa dijadikan sebagai salah satu alat yang digunakan teroris ketika
melancarkan aksinya sehingga membuat keresahan di masyarakat," kata Ketua
Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) Pusat Ansyad Mbai di Makassar,
Rabu (6/3/2013).
Dalam
kesempatan diskusi BNPT dengan jurnalis, Ansyaad mengemukakan, terkadang media
memberitakan hal-hal yang bersifat negatif meskipun berita itu fakta, namun
terkesan mendukung para teroris.
Hal
ini pula dijadikan alat para teroris melancarkan aksinya dan menganggap aksinya
sukses karena diliput media, tetapi efeknya malah meresahkan masyarakat,
padahal pemberitaan itu hanya menyajikan apa yang terjadi di lapangan.
"Dalam
pemberitaan teroris, jangan cari negatifnya, tetapi positifnya juga. Ada `cover both sides` ‘kan di setiap media.
Ini dilakukan untuk melawan dan mengampanyekan tolak gerakan radikal,"
ujarnya. (fs)
Sumber:
Antara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar