Kamis, 07 Maret 2013

Video Kekerasan Densus Penuh Modifikasi





Polisi mengaku masih melakukan penyelidikan soal video kekerasan terhadap terduga teroris yang diduga dilakukan Densus 88. Namun polisi mencium ada indikasi jika pelaku ingin membuat citra Densus buruk.

"Kita akan telusuri siapa yang membuat pertama, tapi kan susah. Bisa saja pelaku teroris yang mendiskreditkan Densus karena aktivitasnya diganggu," ujar Kabareskrim Komjen Sutarman di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (6/3).

Menurutnya, hal ini harus ditindaklanjuti karena polisi tidak mau menjadi sasaran orang-orang seperti ini. Apalagi belakangan diketahui video tersebut disambung-sambung dan dimodifikasi.

"Saya coba untuk cari tahu tujuannya. Apa untuk menyudutkan kita? Akan kita ungkap. Jangan sampai polisi jadi bulan-bulanan karena orang-orang seperti ini. Fakta disambung-sambung seolah-olah terjadi kekerasan luar biasa," tegas dia.
Sutarman menjelaskan kembali terkait video kekerasan itu. Hasil penyidikan Polri menyebutkan bahwa video sepanjang 13.54 menit ini adalah video modifikasi dari dua peristiwa di Poso.

Pertama ada video penembakan empat Brimob di Taman Jeka dan video selanjutnya, adalah penangkapan teroris Wiwin di Tanah Runtuh. Kedua peristiwa ini terjadi pada 2007.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar