Banyaknya persoalan kebangsaan
memberikan andil terjadinya degradasi kepercayaan masyarakat kepada
pemerintah. Ketidakpercayaan itu terjadi akibat banyaknya ketidakadilan
dalam kehidupan keseharian masyarakat. Maraknya kasus korupsi yang terkuak
serta upaya perlawanan terhadap penegakan hukum memicu kemarahan
masyarakat. Dalam beberapa hal, rasa apatis yang tumbuh di masyarakat patut
dimaklumi meski kita juga tidak boleh kehilangan harapan untuk maju sebagai
bangsa.
Salah satu faktor krusial untuk
merajut Indonesia baru adalah penegakan hukum. Tidak tegaknya hukum membuat
Presiden Soeharto tumbang. Padahal, pada masa Orde Baru, Indonesia
mengalami kemajuan di bidang ekonomi.
Tujuan reformasi hukum dan
konstitusi adalah menciptakan kesejahteraan rakyat. Kita tentu menginginkan
gagasan ekonomi yang bagus, tetapi kalau hukum tidak tegak, maka itu bisa
ambruk. Oleh karena itu, penegakan hukum menjadi fondasi utama untuk
mencapai tujuan Indonesia ke depan yang lebih baik.
Sayangnya, sesudah melakukan
langkah reformasi hukum, kondisi negara ini ternyata tidak kunjung baik.
Ini terjadi karena saat ini korupsi sudah sangat jelas ada di depan mata
dan kita tidak berdaya melawannya.
Hanya sedikit orang yang punya
perhatian untuk memperkuat pemberantasan korupsi. Padahal, perang melawan
korupsi merupakan tanggung jawab bersama karena korupsi menimbulkan
ketidakadilan sosial dalam masyarakat yang berbuntut pada konflik
horizontal.
Beberapa analisis menyebutkan,
konflik horizontal dikarenakan keadilan sosial menjadi barang mahal. Rakyat
yang berdaulat berdasarkan asas kedaulatan rakyat, hari demi hari tidak
punya saluran untuk mengakses economical justice, political justice, dan
seterusnya padahal keadilan ekonomi tidak dapat dipisahkan dengan keadilan
politik.
Korupsi adalah virus yang
berbahaya, sangat menular, mematikan, merusak kinerja jangka pendek maupun
panjang. Begitu banyak dampak buruk korupsi, membentuk budaya yang salah,
merusak citra bangsa, mengurangi minat investasi, dan menyengsarakan
rakyat.
Di beberapa negara korupsi
ditanggapi sangat serius, diberantas tanpa pandang bulu dan hasilnya luar
biasa. Perdana Menteri China Zu Rongji mengatakan, "Saya akan siapkan
100 peti mati. Sembilan puluh sembilan buat mereka yang korupsi, satu buat
saya jika melakukan hal yang sama." Hasilnya, terjadi peningkatan
kinerja dan kesejahteraan rakyat China secara menakjubkan.
Korupsi sesungguhnya adalah
karakter. Karakter lahir karena nilai. Nilai dibentuk oleh belief system
atau keyakinan. Selama ini pelaku korupsi ditangkap, namun karakter dan
nilai tidak dibenahi. Korupsi di Indonesia tidak menangani belief dan
value. Dibutuhkan usaha keras dan sungguh-sungguh untuk melawan korupsi
sehingga harapan untuk merajut Indonesia Baru yang lebih baik dan sejahtera
dapat terwujud.
Di tengah berbagai deraan
persoalan yang seolah-olah tak pernah habis, ada beberapa modal dasar yang
bisa dijadikan pijakan untuk menata kehidupan kebangsaan yang lebih baik.
Selain kehidupan demokratisasi, penegakan hukum dan HAM serta budaya
keberagaman, salah satu modal lainnya yang menjadi kebanggaan kita adalah
diterimanya ideologi kebangsaan Pancasila oleh semua pihak. Terjadi konflik
di sejumlah daerah, tetapi hal itu bukan karena persoalan ideologi. Ideologi
Pancasila harus diyakini sebagai model terbaik untuk mempersatukan bangsa.
Pokok-pokok pikiran ideologi itu
menjunjung tinggi nilai toleransi, kunci sukses membangun kedamaian dalam
kehidupan bangsa yang penuh keragaman. Jangan remehkan nilai kedamaian karena
itu mahal harganya. Studi lebih lanjut akan menunjukkan bagaimana kita
harus menjaga aset berharga itu.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar