Jumat, 08 Maret 2013

Kasih Sayang Cegah Anak dari Pengaruh Radikalisme






Tanpa amarah, sosok Asimah yang diperankan aktris senior Jajang C Noer memeluk anak semata wayangnya, Aini, yang pulang ke rumah setelah lama menghilang karena bergabung dengan Negara Islam Indonesia (NII) KW 9. Pelukan itu mengakhiri adegan film Mata Tertutup yang disutradari Garin Nugroho dan diproduksi tim Ma’arif Institute.

Jajang C Noer, dalam diskusi usai pemutaran film di IKIP PGRI Semarang, Selasa (5/3/2013) membeberkan pesan tersirat aktingnya yang memeluk Aini. Sebagai ibu yang telah susah payah mencarinya di mana-mana, Jajang tidak marah atas tindakan anaknya.

“Bagi saya memeluk adalah upaya memaafkan dan mengasihi seorang anak yang telah tersesat. Bukan memarahi, karena akan membuatnya kecewa dan merasa dikucilkan,” ujarnya.
Kasih sayang dan komunikasi, menurut dia, adalah kunci utama untuk mengajak seorang anak kembali pada jalan yang benar setelah tersesat. “Korban-korban NII harus diajak dialog tentang ajaran-ajaran yang diterima dengan dikaitkan dengan nilai-nilai Pancasila,” tandasnya. 

Direktur Eksekutif Ma’arif Institute, Fajar Rizaul Haq menerangkan, pembuatan film ini disupervisi langsung oleh mantan Gubernur NII KW 9 wilayah Jawa Tengah, sehingga adegan-adegan menyerupai 95 persen aktivitas NII.

“Kami riset dengan mewawancara para korban dan dibantu langsung mantan anggota NII Jateng,” katanya.
Sementara pembicara lain, Rektor IKIP PGRI, Prof. Dr. Muhdi, mengatakan, film ini menjadi model kampanye toleransi antaragama dan penguatan wawasan kebangsaan. Pasalnya, pergerakan NII yang telah menggerus ideologi bangsa dan agama, layak diambil pelajaran agar tidak terulang. (fs)

Sumber: Suara Merdeka

1 komentar: