Puluhan anggota Polres Madiun Kota
dikerahkan untuk menggelar razia selama 10 hari ke depan dalam operasi
Cipta Kondisi yang mulai digelar, Rabu (19/12/2012). Sasaran razia ini,
selain menekan angka kriminal juga untuk mengurangi potensi bergerak
bebasnya anggota jaringan terorisme di Madiun.
Ini menyusul, tanpa sepengetahuan Polres
Madiun Kota, 10 Desember 2012 lalu, terpidana teroris yang kabur dari
Rumah Tahanan Kepolisian Daerah Metro Jaya, ditangkap Detasemen Khusus
88 Anti Teror di Terminal Purbaya, Kota Madiun. Padahal, waktu itu
sehari menjelang kunjungan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Madiun
dan Magetan, 11-12 Desember 2012.
Oleh karenanya, Selain menyasar lokasi
yang berpotensi terjadi tindak kriminalitas, aparat juga merazia
aktivitas berpotensi terorisme. Salah satunya meggeledah sejumlah bus
angkutan kota antarprovinsi di jalur Jawa Timur-Jawa Tengah.
Kasat Sabhara Polres Madiun Kota, AKP
Baru Trisno yang memimpin razia mengatakan jika razia kali ini
sasarannya adalah senjata tajam (sajam), bahan peledak (handak) serta
berbagai barang lainnya yang berpotensi menimbulkan kasus kriminal dan
terorisme.
“Setidaknya ada 4 lokasi yang kami sisir.
Di antaranya Terminal Purbaya, Bantaran Sungai Bengawan Madiun dan
jalur bus Angkutan Kota Antar Provinsi (AKAP). Kami geledah setiap
barang bawaan penumpang bus yang disimpan dalam bagasi sebagai
antisipasi,” terangnya
Namun, hingga razia berakhir digelar di
hari pertama itu, polisi belum menemukan barang terlarang yang menjadi
sasaran bagi ancaman kejahatan kriminal dan terorisme. Namun malah
mengamankan sejumlah pengamen jalanan.
“Sasaran kami adalah senjata tajam, bahan
peledak, dan barang berbahaya lain yang berpotensi kriminal dan
terorisme,” kata Kepala Satuan Sabhara Kepolisian Resor Madiun Kota,
Ajun Komisaris Baru Trisno, Rabu, 19 Desember 2012.
Penumpang bus, Yudi, mengaku tidak merasa
terganggu dengan operasi yang digelar aparat kepolisian. “Meski bus
harus berhenti karena diperiksa, tapi enggak apa-apa biar aman,” ujar
warga asal Kabupaten Ngawi ini. (sf)
Sumber: Lazuardi Birru
Tidak ada komentar:
Posting Komentar