Kamis, 21 Maret 2013

Antisipasi Teroris, Polres Madiun Gelar Razia di Bis



Puluhan anggota Polres Madiun Kota dikerahkan untuk menggelar razia selama 10 hari ke depan dalam operasi Cipta Kondisi yang mulai digelar, Rabu (19/12/2012). Sasaran razia ini, selain menekan angka kriminal juga untuk mengurangi potensi bergerak bebasnya anggota jaringan terorisme di Madiun.

Ini menyusul, tanpa sepengetahuan Polres Madiun Kota, 10 Desember 2012 lalu, terpidana teroris yang kabur dari Rumah Tahanan Kepolisian Daerah Metro Jaya, ditangkap Detasemen Khusus 88 Anti Teror di Terminal Purbaya, Kota Madiun. Padahal, waktu itu sehari menjelang kunjungan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Madiun dan Magetan, 11-12 Desember 2012.

Oleh karenanya, Selain menyasar lokasi yang berpotensi terjadi tindak kriminalitas, aparat juga merazia aktivitas berpotensi terorisme. Salah satunya meggeledah sejumlah bus angkutan kota antarprovinsi di jalur Jawa Timur-Jawa Tengah.

Kasat Sabhara Polres Madiun Kota, AKP Baru Trisno yang memimpin razia mengatakan jika razia kali ini sasarannya adalah senjata tajam (sajam), bahan peledak (handak) serta berbagai barang lainnya yang berpotensi menimbulkan kasus kriminal dan terorisme.

“Setidaknya ada 4 lokasi yang kami sisir. Di antaranya Terminal Purbaya, Bantaran Sungai Bengawan Madiun dan jalur bus Angkutan Kota Antar Provinsi (AKAP). Kami geledah setiap barang bawaan penumpang bus yang disimpan dalam bagasi sebagai antisipasi,” terangnya

Namun, hingga razia berakhir digelar di hari pertama itu, polisi belum menemukan barang terlarang yang menjadi sasaran bagi ancaman kejahatan kriminal dan terorisme. Namun malah mengamankan sejumlah pengamen jalanan.

“Sasaran kami adalah senjata tajam, bahan peledak, dan barang berbahaya lain yang berpotensi kriminal dan terorisme,” kata Kepala Satuan Sabhara Kepolisian Resor Madiun Kota, Ajun Komisaris Baru Trisno, Rabu, 19 Desember 2012.

Penumpang bus, Yudi, mengaku tidak merasa terganggu dengan operasi yang digelar aparat kepolisian. “Meski bus harus berhenti karena diperiksa, tapi enggak apa-apa biar aman,” ujar warga asal Kabupaten Ngawi ini. (sf)

Sumber: Lazuardi Birru

Tidak ada komentar:

Posting Komentar