Banyak kalangan melihat bahwa fenomena
radikalisme Islam di Indonesia yang belakangan ini adalah anak kandung
dari reformasi 98. Reformasi membuka berbagai macam gerbang kebebasan.
Salah satunya adalah kebebasan mengeluarkan pendapat. Dan di antara
suara-suara itu adalah seruan untuk menegakkan Islam secara total.
Menurut Country Representative Aman
Indonesia, Dwi Ruby Kholifah, dalam kurun waktu beberapa tahun ini
radikalisme Islam sudah menjadi cara pandang yang mulai menjamur di
masyarakat. Sehingga menurutnya ada perubahan yang signifikan di
masyarakat Indonesia.
Tidak hanya itu Ruby juga mendedahkan
fenomena baru terkait gerakan radikalisme Islam di Indonesia yang
menurutnya semakin terkonsolidasi. Konsolidasi di antara
kelompok-kelompok radikal ini dimungkinkan karena adanya kesepahaman dan
cita-cita bersama, yaitu berdirinya negara yang berasas Islam.
“Perkembangannya adalah banyak memang
agenda-agenda yang kemudian mengarah pada pendirian agama Islam. Apa-apa
Islam. Jadi mereka terkonsolidasi secara tidak langsung oleh goal
mereka, sebuah negara Islam. Maka bukan hanya misalnya kelompok A.
Tetapi A, B, C, D yang memang mempunyai agenda yang sama” kata Ruby
Kholifah.
Banyak contoh di kehidupan keseharian
yang mencerminkan radikalnya pemahaman Islam masyarakat di Indonesia.
Dalam kerja lapangannya Ruby pernah menemui semacam sensor agama yang
dilakukan aparat desa bagi warga baru yang akan mengontrak di
kawasannya.
“Hal itu saja membuat kita menjadi shock. Masa masalah kontrakan rumah saja harus dikaitkan dengan persoalan agama” tutur Ruby. [Mh]
Sumber: Lazuardi Birru
Tidak ada komentar:
Posting Komentar