Polres Poso, Sulawesi
Tengah, meyakini, kelompok teroris masih menjadikan c, sebagai tempat latihan
dan persembunyian. Hasil penyisiran petugas gabungan dari Polres Poso,
Bareskrim Mabes Polri, dan Batalion 714/Sinwutu Marosso selama beberapa hari
menemukan indikasi kelompok itu melakukan latihan paramiliter. Ini dibuktikan
dengan ditemukannya kaleng-kaleng yang dijadikan sasaran latihan tembak.
Selain itu, temuan sepeda
motor milik polisi yang ditemukan tewas pada Oktober 2012 di sebuah kebun di
Tamanjeka juga membuktikan adanya aktivitas di tempat tersebut. Sepeda motor
tersebut ditemukan tertimbun dalam tanah di kedalaman satu meter di kebun milik
Samil alias Nunung.
Samil sendiri sudah masuk
dalam daftar pencarian orang (DPO). Dipastikan, sepeda motor itu terakhir
digunakan Brigadir Polisi Sudirman, Kanit Intel Polsek Poso Pesisir dan Briptu
Andi Sapa, anggota Buser Polres Poso. Mereka ditemukan tewas terkubur di dalam
rawa di sebuah hutan di Lembah Hitam, Tamanjeka, pada 16 Oktober 2012.
Kapolres Poso, AKBP Susnadi,
mengatakan, pihaknya telah menemukan jejak jejak para anggota kelompok
bersenjata. Meski demikian, Susnadi mengakui, tidak mudah menemukan kelompok
bersenjata di Gunung Biru. Kondisi gunung berhutan lebat yang terbentang di dua
kecamatan membuat upaya pencarian diperkirakan membutuhkan waktu lama.
Pencarian para DPO kasus
terorisme dilakukan oleh polisi dan TNI menggunakan sandi Aman Maleo II sejak
25 Februari 2013. Operasi ini melibatkan 1.000 personel gabungan.
Petugas ditempatkan di lima
titik pos pengamanan yang tersebar di sekitar kaki Gunung Biru, Desa Tamanjeka,
Kecamatan Poso Pesisir, dan Gunung Koroncopu di Kecamatan Poso Pesisir Utara.
(sf)
Sumber: Okezone
Tidak ada komentar:
Posting Komentar