Paguyuban
Wehrkreis Daerah Perlawanan III dan Pemerintah Kota Yogyakarta terus mendorong
agar peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949 bisa menjadi peringatan nasional.
"Seluruh
masyarakat Yogyakarta
harus bisa menunjukkan semangat dan konsistensi memperingati peristiwa Serangan
Oemoem (SO) 1 Maret agar peristiwa itu bisa diperingati secara nasional,"
kata Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti usai menjadi pemimpin upacara SO 1
Maret di Yogyakarta, Jumat, (1/3).
Ia
mengatakan SU 1 Maret pantas diperingati, karena memiliki dampak secara
nasional bahkan internasional, karena dengan peristiwa tersebut dunia
mengetahui bahwa Indonesia masih berdiri.
Haryadi
menegaskan, Pemerintah Kota Yogyakarta akan mengikuti proses yang dibutuhkan
untuk bisa memperoleh rekomendasi agar peristiwa tersebut bisa menjadi hari
nasional.
"Sembari
proses itu dijalankan, diperlukan upaya untuk terus membangkitkan semangat agar
peringatan ini tidak hanya bersifat rangkaian peringatan saja," katanya.
Ia
juga mengingatkan bahwa peristiwa sejarah adalah bagian dari eksistensi manusia
yang tidak hanya untuk diketahui tetapi dipahami oleh seluruh masyarakat.
"Peristiwa
sejarah bisa membangkitkan semangat cinta tanah air dan menggugah rasa
nasionalisme untuk mencintai Yogyakarta dan Indonesia sebagai penghormatan
perjuangan bangsa," katanya yang menyebut perjuangan bangsa menuju
kesejahteraan masih sangat panjang.
Sementara
itu, Ketua Peringatan SO 1 Maret, Soedjono mengatakan bahwa upaya agar
peringatan SO 1 Maret bisa diperingati secara nasional telah dilakukan sejak
2012. "Proses untuk membawa peringatan SO 1 Maret menjadi peringatan
secara nasional memang tidak mudah," katanya.
Saat
ini, Paguyuban Wehrkreis Daerah Perlawanan III telah menyebarkan kueisioner
untuk mengetahui pendapat masyarakat secara luas tentang peristiwa pertempuran
enam jam itu. "Kami ingin mengetahui apakah peristiwa tersebut hanya
keinginan dari pemerintah, paguyuban atau juga mendapat dukungan dari
masyarakat luas," katanya. [Mh]
Sumber:
Antaranews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar