Kamis, 07 Februari 2013

Waspada, Beberapa Orang Bersimpati Pada Terpidana Teroris



Kasus Roki, terpidana teroris yang lari dari penjara lantas beraksi mendalangi teror lagi di Mapolsek Pasar Kliwon Surakarta dengan bom elpiji, terasa aneh bagi sebagian kalangan. Pasalnya, selain dengan mudahnya ia bisa melakukan teror, dalam menjalankan aksinya ia dibantu oleh beberapa orang yang bersimpati kepadanya.

Namun menurut pengamat terorisme Nasir Abas, hal itu bukanlah hal aneh dan baru. “Banyak orang di luar sana yang bersimpati pada terpidana teroris,” ucapnya kepada Lazuardi Birru, Rabu (12/12/2012).

Mantan Ketua Mantiqi III Jamaah Islamiyah ini mencontohkan kasus Noordin M. Top (Alm), gembong teroris asal Malaysia, yang selama bertahun-tahun menjadi buron Kepolisian RI. Dalam pelariannya, sambung Nasir, Noordin bisa merancang beberapa kali aksi bom berskala besar di Indonesia.

“Itu karena banyak orang yang bersimpati pada Noordin, bahkan merelakan putri atau saudara perempuannya menikah dengan Noordin,” terang dia.

Pada 20 November, di dekat musala Polsek Pasar Kliwon Solo ditemukan bom rakitan aktif. Rangkaian yang ditemukan itu adalah rangkaian kabel, tabung elpiji ukuran 3 kilogram, timer, dan detonator. Tim Gegana kemudian meledakkan rangkaian bom itu.

Aksi tersebut ternyata didalangi oleh Roki Aprisdianto alias Atok yang tertangkap di Terminal Madiun Jawa Timur, Senin (10/12). Dia tertangkap saat dalam perjalanan dari Surabaya ke Solo. Dalam melakukan aksinya Roki, bekas pentolan kelompok ightiyalat Klaten, dibantu oleh Ikhsan dan Toni. Seorang lain bernama Sugimin bertindak sebagai penyandang dana. (fiQ).


Sumber: Lazuardi Birru

Tidak ada komentar:

Posting Komentar