Perdana Menteri Palestina Salam Fayyad,
menyerukan boikot terhadap produk Israel sebagai reaksi atas penahanan
hasil pajak Palestina.
“Saya menyerukan Intifada (perlawanan)
ekonomi, yang dimulai dengan boikot terhadap produk Israel sebagai
reaksi atas perompakan Israel dan pencurian uang palestina,” kata Fayyad
kepada wartawan di Kota Ramallah, Tepi Barat Sungai Jordan.
Ia menambahkan, Pemerintah Otonomi Nasional Palestina (PNA) berada dalam kondisi sangat berbahaya.
Israel awal Desember memutuskan untuk
menahan lebih dari 100 juta dolar AS hasil pajak bulanan yang
dikumpulkannya buat PNA, sebagai reaksi atas peningkatan status
Palestina di PBB menjadi negara pengamat non-anggota, dengan perolehan
suara 138 berbanding sembilan pada November.
Penahanan tersebut menghalangi PNA membayar gaji bulan November untuk 150.000 pegawai di daftarnya, demikian laporan Xinhua.
Fayyad menambahkan beberapa negara
mendesak Israel agar mengucurkan dana yang dikumpulkannya dari ekspor
dan impor Palestina atas nama PNA, sembari menyatakan bahwa upaya untuk
membuat Israel mengubah keputusannya masih belum membuahkan hasil.
PNA, yang mengalami kekurangan satu
miliar dolar AS, memerlukan lebih dari 240 juta dolar untuk memenuhi
komitmen keuangannya setiap bulan.[Az].
Sumber: Lazuardi Birru
Tidak ada komentar:
Posting Komentar