Jamaah Islamiyah (JI), organisasi muslim
militan yang beroperasi di Asia Tenggara sejak tahun 1993, kini mulai
menggunakan jejaring sosial Facebook untuk merekrut rookies alias kader baru.
Warga Malaysia bernama Mohd Noor Fikrie
Abd Kahar, anak seorang pensiunan polisi, belajar terorisme dari
Facebook. Ia mencoba melakukan aksi teror di Filipina, namun gagal
lantaran tewas saat baku tembak dalam proses penangkapan dirinya oleh
kepolisian Filipina, pada Jumat (14/12/2012) di Davao City.
Target serangan teror Fikrie masih
menjadi misteri. Polisi Filipina mengatakan bahan peledak yang dibawanya
bisa meledakkan mall, hotel atau gereja saat misa subuh pada hari
Natal. Juga muncul spekulasi bahwa Fikrie sedang melewati masa
perpeloncoannya sebagai anggota JI untuk menaikkan peringkatnya.
Meskipun anak bawang, Fikrie memiliki
kontak dekat dengan pemimpin top JI sesama Melayu Malaysia bernama
Zulkifli Abdul Hir alias Marwan. Marwan diyakini lolos dari serangan
pasukan keamanan Filipina pada 2 Februari 2012, yang membunuh Abu
Sayyaf, pemimpin kelompok teroris Filipina Umbra Jumdali Gumbhali. .
Mohd Noor Fikrie, yang lahir di Kedah,
berhubungan dengan Marwan dan Abu Sayyaf melalui Facebook dan
menggunakan kontak warga Sabah untuk melintas antara Sandakan (Malaysia
Timur) dan Kota Zamboanga di Filipina Selatan.
Menurut sumber intelijen, Fikrie
diketahui bersama gembong teroris Marwan dan Abu Sayyaf saat digerebek
tentara dan polisi Filipina beberapa bulan yang lalu.
“JI dan Abu Sayyaf beroperasi bersama di
wilayah Sulu, namun JI pindah ke Mindanao ketika pasukan kemanan
Filipina, dengan dukungan AS dan Australia, menekan mereka,” ujar sumber
intelijen seperti dikutip inilah.com dari Koran Malaysia, The Star,
Selasa (18/9/2012).
Setelah serangan dilakukan ke
persembunyiannya, Fikrie termasuk dalam gerombolan yang lolos. Tapi
kartu tanda penduduk (KTP) Malaysia Fikrie tertinggal. Polisi Filipina
terus melacak keberadaan Fikrie. Ia diketahui menikah dengan wanita
katolik yang masuk Islam bernama Annabelle Nieva Lee, setelah bercerai
dengan istrinya di Malaysia.
Ia ditangkap polisi Filipina bersama isterinya. Fikrie menggendong ransel yang berisi bom.
Fikrie tamat sekolah menengah dan bekerja
serabutan di Malaka, hingga kemudian hijrah ke Mindanao Filipina
setelah bercerai dari istrinya. Saat di Filipina, ia mengawini Lee yang
berasal dari Sorsogon, kota yang menjadi pintu masuk Filipina Selatan.
Dalam beberapa tahun terakhir Fikrie
diketahui direkrut JI dan berhubungan dengan para gembong JI melalui
media sosial terutama Facebook. (sf).
Sumber: Lazuardi Birru
Tidak ada komentar:
Posting Komentar