Kepala Kepolisian Republik Indonesia,
Jenderal Polisi Timur Pradopo, menyebut terpidana teroris Roki alias
Atok Prabowo sebagai anak didik gembong teroris Malaysia, Noordin M Top.
Pasalnya Roki sangat paham membuat dan merakit bom serta mengincar
lokasinya.
“Dia adalah generasi penerus Noordin M
Top yang tahu betul membuat bom yang membahayakan,” ujar Kapolri di
Markas Korps Brigade Mobil Kepolisian Indonesia, Kelapa Dua, Depok, Rabu
(12/12/2012).
Roki adalah pentolan kelompok teror ightiyalat Klaten
yang telah divonis enam tahun penjara oleh Pengadilan Negeri Jakarta
Barat, Desember 2011. Ia terbukti mendalangi aksi peledakan bom di
sejumlah pos polisi, gereja, dan masjid di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah
selama November hingga Desember 2010. Namun pada 6 November 2012 ia
lari dari Rutan Polda Metro Jaya. Dalam pelarian ia mendalangi teror bom
elpiji di Mapolsek Pasar Kliwon Surakarta.
Pucuk pimpinan Kepolisian Indonesia itu
mengaku, kelalaian anak buahnya berjaga yang menjadi penyebab Roki bisa
kabur. “Itu kelalaian, tapi kita tebus dengan waktu tidak sampai satu
bulan sudah menangkap dia. Terima kasih kepada masyarakat yang sudah
memberikan informasi,” kata Pradopo.
Roki kabur bertepatan dengan penghujung
tahun, libur dan perayaan Natal 2012 dan Tahun Baru 2013, yang biasanya
menjadi saat-saat rawan dari sisi ancaman keamanan masyarakat.
Roki ditangkap di Terminal Madiun Kota,
Madiun, Jawa Timur, pada pukul 19.30 WIB Senin (10/12). Saat itu dia
dalam perjalanan Surabaya ke Solo naik bis Mira.
Terkait ancaman teroris pada akhir tahun
ini, Polri telah melakukan antisipasi dan masyarakat bisa menikmati
perayaan akhir tahun dengan aman. (sf).
Sumber: Lazuardi Birru
Tidak ada komentar:
Posting Komentar