Dalam penyelenggaraan hari pertama
Konferensi Insinyur se-ASEAN di Kamboja, Senin, Indonesia dipilih secara
aklamasi oleh para delegasi insinyur muda ASEAN untuk memimpin
keketuaan Forum Insinyur Muda ASEAN.
Secara otomatis, Ketua Forum Anggota Muda
Persatuan Insinyur Indonesia (FAM PII), Doddy Matondang akan memimpin
keketuaan forum tersebut.
Dalam keterangan tertulisnya, Doddy
Matondang mengatakan, melalui kepercayaan tersebut, Indonesia semakin
berpeluang besar untuk kembali dipercaya dalam menyelenggarakan
konferensi serupa di dalam negeri tahun depan.
Delegasi yang hadir dalam Konferensi
Insinyur se-ASEAN berasal dari berbagai negara dan perwakilan negara
tetangga, seperti Jepang, Australia, dan Hong Kong.
Menurut beberapa delegasi, Indonesia
dipandang layak memimpin keketuaan Forum Insinyur Muda ASEAN karena
dalam konferensi kerap memberikan pemaparan solusi dan ide-ide inovatif
dalam berbagai kegiatan.
Salah satu dari ide tersebut adalah
penggeseran sudut pandang dalam melakukan kegiatan yang umumnya berbasis
program atau proyek menjadi suatu gerakan bersama.
Kemudian rencana untuk pengiriman
insinyur muda Indonesia ke berbagai negara untuk melakukan aktivitas
magang bersama para diaspora Indonesia yang turut disambut dengan tepuk
tangan para delegasi yang hadir dalam konferensi.
Ketua FAM PII, Doddy Matondang
mengatakan, dirinya dirinya percaya akan potensi luar biasa dari sumber
daya manusia (SDM) Indonesia yang saat ini berkarir di luar negeri dan
juga dalam negeri dapat menjamin ketersampaian dari pendalaman keilmuan
yang selalu berkembang setiap waktunya.
“Hal ini tentunya sangat strategis dalam
membantu para insinyur muda Indonesia dalam menghadapi Komunitas ASEAN
2015 yang memungkinkan sesama insinyur untuk bersaing dengan insinyur
dari negara lainnya di lingkungan ASEAN,” kata Doddy Matondang dalam
keterangan persnya kepada media di Jakarta.
Juru Bicara FAM PII dalam Konferensi
Insinyur se-ASEAN, Willy Sakareza mengatakan, dalam pelaksanaan
konferensi kali ini, seluruh peserta konferensi menyambut baik tawaran
Indonesia untuk menerapkan konsep pembangunan yang turut serta
melibatkan masyarakat secara aktif dalam pembangunan di negara-negara
ASEAN.
Secara tidak langsung, konsep ini akan
mendukung pencapaian MDGs melalui gerakan green infrastructure,
peningkatan pendidikan, hingga pengentasan kemiskinan.
Konsep yang ditawarkan delegasi Indonesia
diharapkan juga dapat mendukung pembangunan ekonomi masing-masing
negara ASEAN dan juga peningkatan “human development index” di
masing-masing negara.[Az].
Sumber: Lazuardi Birru
Tidak ada komentar:
Posting Komentar