Rabu, 13 Februari 2013

Negara Harus Bangun Cara Pandang Baru Kebangsaan



Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sultan Hamengku Buwono X menyatakan wawasan kebangsaan saat ini tidak cukup dengan menyanyikan lagu kebangsaan, meneriakkan pekik merdeka atau slogan Bhinneka Tunggal Ika. Menurut dia negara harus membangun cara pandang baru konsep wawasan kebangsaan, untuk meredam konflik politik dan disintegrasi bangsa.

“Cara pandang wawasan kebangsaan yang ada saat ini sudah tidak mampu membangun kesadaran kolektif bangsa. Oleh karena itu negara harus mampu membangun kesadaran kolektif masyarakat melalui dialog kebudayaan, pemerataan pembangunan kesejahteraan dan keadilan,” kata Sultan dalam lokakarya Membangun Kader Pemimpin Berjiwa Entrepreneur dan Berwawasan Kebangsaan di Yogyakarta, Rabu (12/12/2012).

Sultan mengatakan generasi muda saat ini harus meningkatkan kesadaran historis, realistik, dan futuristik agar bisa menjadi kader pemimpin yang mampu mensinergikan kekuatan bangsa. Anak muda, kata dia harus mampu menjadi pemikir, pejuang dan agen pembaruan, bukan generasi peminta-minta.

Sementara itu, mantan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Luhut B Pandjaitan mengharapkan kaum muda mengedepankan sikap kesederhanaan dan keteledanan. Menurut dia masyarakat harus pandai memilih calon pemimpin.

“Syarat calon pemimpin yang baik antara lain harus merakyat, kompeten, kredibel, dan berintegritas, bukan semata-mata karena pencitraan,” katanya.[wan].


Sumber: Lazuardi Birru

Tidak ada komentar:

Posting Komentar