Aparat dari Polres Poso dan tim Inafis
Polda Sulawesi Tengah mengamankan puluhan barang bukti dari sebuah lahan
yang diduga kuat menjadi pelatihan teroris kelompok Poso di pegunungan
Koronjobu, Tambarana, Poso, Sulawesi Tengah.
Pada Rabu, 12 Desember, lokasi tersebut
digerebek polisi untuk mencari kelompok sipil bersenjata. Sempat terjadi
baku tembak selama satu jam. Seorang terduga teroris berhasil
ditangkap. Dari tangan orang tersebut, disita pistol jenis FN dan
revolver berikut lebih dari 1.000 butir amunisi.
Dalam olah TKP, polisi mengamankan 66
barang-barang yang ditinggalkan kelompok bersenjata tersebut. Di antara
barang-barang tersebut terdapat baju loreng, sebuah chan shew atau senso
kayu, gulungan kabel, dan sepatu. Selain itu polisi juga menemukan
sebuah KTP dan uang sebesar Rp252 ribu.
Barang-barang bukti tersebut dibawa ke
Mapolres Poso pada Kamis malam kemarin. Sementara, dua pistol dan 1.000
lebih amunisi berbagai kaliber langsung dibawa ke Mapolda Sulteng di
Kota Palu.
Sebelumnya, Brimob Mabes Polri dan Polda
Sulteng menggelar patroli di sekitar wilayah Poso. Patroli menyusuri
pengunuhan Koronjobu digelar sejak pukul 10.30 WIT.
“Petugas mendapatkan adanya aktivitas
mencurigakan, yaitu aktivitas sekelompok orang yang pernah membuka
lahan. Setelah diintai di antara warga ini memiliki senjata api,” jelas
Karopenmas Polri, Brigjen Pol Boy Rafli Amar, di Mabes Polri, Jakarta,
Kamis (13/12).
Menurut Boy, aktivitas yang dilakukan
sekelompok orang tersebut dilakukan di atas lahan milik warga setempat,
Muhrin. “Dari pemeriksaan dia tidak tahu kalau lahan yang terletak jauh
dari rumahnya itu akan digunakan menjadi tempat pelatihan teror,” papar
Boy. (sf).
Sumber: Lazuardi Birru
Tidak ada komentar:
Posting Komentar