Senin, 25 Februari 2013

Polri Menduga Ali Melempar Granat ke Pospam Gladak


 

Detasemen Khusus 88 Antiteror Mabes Polri masih memeriksa seorang santri yang ditangkap di Ma’had Aly Tahfidhul Qur’an El-Suchary, Kelurahan Purbalingga Lor, Kecamatan Purbalingga, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah Ahad kemarin. Santri bernama Ali Zainal Abidin (20) itu diduga terlibat aksi teror bersama Farhan cs.

“Dia diduga berperan aktif membantu Farhan dalam pelemparan granat di Pos Polisi Gladak,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Brigadir Jenderal Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Jakarta, Senin (17/12).
Farhan mendalangi tiga aksi teror dalam waktu berdekatan. Pertama, penembakan di Pos Pengamanan Simpang Gemblengan, Surakarta, 17 Agustus 2012. Besoknya, giliran Pos Pengamanan Bundaran Gladak, Jalan Jenderal Sudirman, Surakarta, dilempar granat. Ketiga, penyerangan yang menewaskan seorang polisi, Bripka Dwi Data Subekti di Pospol Singosaren, Surakarta, 30 Agustus.

Besoknya, Farhan dan rekannya Mukhlis tewas dalam baku tembak dengan tim Densus 88 di Jalan Veteran, Solo. Seorang anggota Densus 88, Briptu Suherman, juga tewas dalam kejadian tersebut.
Dari ketiga aksi Farhan, Ali diduga hanya terlibat di Pos Gladak. “Dia khusus kejadian itu,” kata Boy.
Meski demikian, Densus 88 masih mengembangkan pemeriksaan terhadap Ali untuk mengungkap kemungkinan adanya orang lain jaringan Farhan. Ali kini masih berada di Jawa Tengah untuk pemeriksaan. (sf).

Sumber: Lazuardi Birru

Tidak ada komentar:

Posting Komentar