Detasemen Khusus 88 Antiteror Mabes Polri
masih memeriksa seorang santri yang ditangkap di Ma’had Aly Tahfidhul
Qur’an El-Suchary, Kelurahan Purbalingga Lor, Kecamatan Purbalingga,
Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah Ahad kemarin. Santri bernama Ali
Zainal Abidin (20) itu diduga terlibat aksi teror bersama Farhan cs.
“Dia diduga berperan aktif membantu
Farhan dalam pelemparan granat di Pos Polisi Gladak,” kata Kepala Biro
Penerangan Masyarakat Brigadir Jenderal Boy Rafli Amar di Mabes Polri,
Jakarta, Senin (17/12).
Farhan mendalangi tiga aksi teror dalam
waktu berdekatan. Pertama, penembakan di Pos Pengamanan Simpang
Gemblengan, Surakarta, 17 Agustus 2012. Besoknya, giliran Pos Pengamanan
Bundaran Gladak, Jalan Jenderal Sudirman, Surakarta, dilempar granat.
Ketiga, penyerangan yang menewaskan seorang polisi, Bripka Dwi Data
Subekti di Pospol Singosaren, Surakarta, 30 Agustus.
Besoknya, Farhan dan rekannya Mukhlis
tewas dalam baku tembak dengan tim Densus 88 di Jalan Veteran, Solo.
Seorang anggota Densus 88, Briptu Suherman, juga tewas dalam kejadian
tersebut.
Dari ketiga aksi Farhan, Ali diduga hanya terlibat di Pos Gladak. “Dia khusus kejadian itu,” kata Boy.
Meski demikian, Densus 88 masih
mengembangkan pemeriksaan terhadap Ali untuk mengungkap kemungkinan
adanya orang lain jaringan Farhan. Ali kini masih berada di Jawa Tengah
untuk pemeriksaan. (sf).
Sumber: Lazuardi Birru
Tidak ada komentar:
Posting Komentar