Radikalisme tumbuh pesat disebabkan oleh
tiga hal, yaitu karena ideologi, situasi sosial (ketidakadilan, red) dan
provokasi. Ketiga hal yang menyebabkan suburnya radikalisme tersebut
dapat berujung pada tindakan terorisme. Hal tersebut diungkapkan oleh
Direktur Moderate Muslim Society (MMS) Agus Muhammad.
Ia mengistilahkan ideologi sebagai bibit,
situasi sosial (ketidakadilan, red) sebagai lahan atau ladang, dan
provokasi sebagai pupuk. “Radikalisme yang kemudian berkembang menjadi
terorisme, itu berawal dari adanya ideologi atau gagasan bahwa dirinya
paling benar, ajaran dia yang paling benar. Dan biasanya, orang tersebut
menganggap ajaran lain salah,” kata Agua pada Lazuardi Birru, di
Jakarta.
Biasanya, kata Agus, orang yang
terinveksi pemikiran radikalisme ini selalu berpikir hitam putih, yang
ada di benaknya hanya benar dan salah. “Keyakinan seperti ini
mengingkari realitas, termasuk terhadap keyakinannya sendiri,” tegas
alumni Fakultas Syariah IAIN (sekarang UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta
ini.
Menurut Agus, keyakinan yang benar hanya
milik Allah. Dan Allah nanti yang akan menghukumi di akhirat nanti.
Masalahnya, lanjut Agus, mereka kemudian menjadikan dirinya seolah-olah
seperti Tuhan. Karena merasa dirinya paling benar, kata Agus, biasanya
mereka mengajak, mengkampanyekan, bahkan tak sedikit yang menggunakan
cara-cara pemaksaan, kekerasan, bahkan yang paling vulgar melakukan cara
melakukan pengeboman, seperti yang dilakukan oleh kelompok teror.[Az].
Sumber: Lazuardi Birru
Tidak ada komentar:
Posting Komentar