Jumat, 25 Januari 2013

UII Didik Hacker untuk Bela Negara


Yogyakarta-Laboratorium Forensika Digital Teknik Infomatika UII berinisiatif melakukan pembinaan berkelanjutan kepada kelompok-kelompok mahasiswa yang memiliki minat dan keterampilan pada bidang keamanan, hacking dan digital forensic melalui pembentukan unit UII Cyber Guard. “Keberadaan unit ini diharapkan dapat menjadi salah satu kontribusi UII dalam memberikan solusi bagi ketersediaan tenaga cyberarmy untuk sistem pertahanan Negara” kata kata Ketua Prodi Teknik Informatika UII, Yudi Prayudi, S.Si M.Kom baru-baru ini.

Kata Yudi, meningkatnya jumlah pengguna internet di Indonesia, selain menguntungkan juga memunculkan sejumlah masalah baru terkait dengan penyalahgunaan yang mengarah pada bentuk kejahatan cybercrime. Targetnya bervariasi bisa individu, bisnis ataupun instansi strategis. “yang mengkhawatirkan bila targetnya adalah infrastruktur publik milik pemerintah sehingga berdampak pada kerugian secara nasional dan kekacauan yang meresahkan masyarakat luas. inilah salah satu wujud cyberwars” terang Yudi.

Dosen Teknik Informatika UII, Hamid, ST, M.Eng menambahkan beberapa Negara yang terlibat konflik seperti Israel, Palestina, Suriah dan Iran telah memperagakan bagaimana konsep cyberwars benar-benar telah terjadi, bukan hanya sekedar wacana belaka. Melihat serangan yang begitu terorganisir tidaklah mungkin kalau hanya bentuk spontanitas hacker belaka, namun jelas melalui komando organisasi pertahanan yang dimiliki oleh Negara tersebut.

Di Indonesia, lanjut Hamid, sejumlah institusi resmi telah mulai memfokuskan diri untuk menangani berbagai issu terkait bidang ini. Contohnya, Indonesia Security Incident Response Team on Internet Infrastructure (ID-SIRTII, Indonesia Computer Emergency Response Team (ID-CERT), Unit Cyber Crime RESKRIMSUS POLRI, Unit Digital Forensik Lab Forensik Mabes Polri, dan Sistem Informasi Perthanan Negara (Sisfohaneg) sebagai backbone dari cyber defence Indonesia.

Untuk mendukung persiapan itu, menurutnya salah satu langkah yang dapat dilakukan adalah melakukan pembinaan secara bertahap bagi anak-anak muda terutama mahasiswa yang memiliki kemampuan dalam bidang keamanan sistem dan jaringan komputer. Sejumlah aktivitas telah dilakukan oleh komunitas TIK untuk memberikan solusi bagi masalah ketahanan Negara. Misalnya dengan pengadaan lomba cyberarmy pada tanggal 16-17 Oktober 2012 lalu di Medan yang diikuti oleh kelompok mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi. “Salah satu tim yang dikirim UII berhasil meraih juara 2 untuk kategori digital forensik, yaitu lomba untuk penemuan bukti digital,” ungkapnya.



Sumber: Lazuardi Birru

Tidak ada komentar:

Posting Komentar