Dosen Fakultas Adab UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta, Ainul Yaqin mengatakan, fenomena munculnya gerakan kekerasan
dengan dalih agama akan selalu ada dan terus muncul. Karena hal itu
terkait ideologi dan pemahaman keberagamaan seseorang atau kelompok.
“Kalau sudah masuk pada wilayah
keberagamaan atau ideologi itu akan selalu muncul, tidak akan pernah
habisnya. Namun jangan sampai kekerasan menjadi solusi dalam
menyelesaikan masalah itu,” kata penulis buku Pendidikan
Multiukulturalisme pada Lazuardi Birru, di Yogyakarta beberapa waktu
lalu.
Menurut lulusan Pesantren Tambak Beras Jombang ini, naturally
dalam beragama itu akan selalu muncul perbedaan dalam berideologi dan
beragama, meskipun itu masih dalam satu agama. Misalnya, kata Yaqin,
dalam diri orang-orang muslim sendiri perbedaan itu akan selalu ada.
“Bukan hanya Islam sebenarnya, tapi dalam
semua agama pasti ada perbedaan, baik itu Kristen, Budha, Hindu, tapi
memang yang menjadi sorotan dari media nasional maupun internasional itu
adalah fenomena kekerasan yang dilakukan oleh kelompok-kelompok dalam
Islam. Tapi sebenarnya hal itu tidak hanya terjadi dalam Islam,” kata
Yaqin menjelaskan.
Lebih jauh Yaqin mengatakan, dalam Islam
tidak boleh ada yang mengkalim bahwa pandangan dia itu yang paling
benar. “Kalau ada sekelompok orang yang mengklaim bahwa pandangannya
yang paling benar, sebanrnya sah-sah saja, tapi kalau sudah mengacu pada
cara-cara yang sudah melanggar hukum, memaksanakan kehandaknya dan
menganggap orang lain salah, bahkan mengkafirkan orang lain, itu yang
tidak benar,” kata Yaqin.
Seharusnya, lanjut Yaqin, kalau terjadi
hal seperti itu seharusnya tidak diselesaikan dengan cara-cara
kekerasan. Seharusnya diselesaikan dengan cara bertemu dan
berdialog.[Az]
Sumber: Lazuardi Birru
Tidak ada komentar:
Posting Komentar