Selasa, 22 Januari 2013

Kongres Nasional Tokoh Agama Diharapkan Pecahkan Persoalan Kerukunan Umat Beragama



Pada saat memberikan pengarahan pada Kongres Nasional Tokoh Agama IV, di Jakarta, Rabu malam, Wakil Menteri Agama Nasaruddin Umar, meminta agar para tokoh agama bisa memahami akar permasalahan terjadinya gangguan kerukunan beragama. Ia juga berharap melalui kongres tokoh agama ini akar permasalahan yang mengakibatkan kerukunan umat terganggu bisa dicarikan metode pemecahannya.

Pada kongres yang dihadiri sejumlah tokoh agaman tersebut Nasaruddin juga menegaskan perlunya kembali para tokoh agama menunjukan kewibawaannya. Oleh karenanya ia berharap agar para pemuka agama bisa turun ke bawah untuk memahami apa yang terjadi, “Wujud kekerasan menunjukkan, bahwa para pemimpin dan tokoh agama kurang dapat menyelami dan memimpin umatnya dengan baik. Karena itu kita harus sering-sering turun ke bawah menangkap dan memahami aspirasi umat pada level akar rumput,” kata Nasaruddin.

Nasruddin mengatakan pula dalam berbagai kasus yang terjadi, seringkali konflik dan gesekan bahkan anarkis bukanlah murni perbedaan keyakinan, aliran atau paham keagamaan, melainkan dilatarbelakangi oleh persoalan lain yang merembet kepada isu agama. “Kita semua menyadari, bahwa kerukunan umat beragama adalah wujud sistem nilai toleransi yang dianut masyarakat,” katanya. “Karena itu, secara pribadi saya menengarai adanya pengaruh kultural asing pada kecenderungan radikalisme akhir-akhir ini di tanah air yang bertentangan dengan Pancasila, dan menodai ajaran agama itu sendiri,” tambah Nasaruddin.

Hadir dalam kesempatan tersebut Kepala Pusat Kerukunan Umat Beragama (PKUB) Kementerian Agama Achmad Gunaryo, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Slamet Effendi Yusuf, Sekretaris Jenderal Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) Romo Benny Susetyo dan para tokoh agama lainnya. [Mh]




Sumber: Lazuardi Birru

Tidak ada komentar:

Posting Komentar