Kamis, 03 Januari 2013

Ajak Dialog Kelompok Radikal!



Strategi represif aparat tidak membuat kelompok-kelompok radikal jera dan berhenti melakukan aksi kekerasan. Sebaliknya malah kelompok radikal sekarang mengincar institusi kepolisian sebagai bentuk balas dendam. Maka strategi yang harus dikedepankan saat ini adalah langkah preventif melalui dialog dengan kelompok-kelompok radikal.

Pendapat ini dikemukakan oleh Guru Besar IAIN Sunan Ampel Surabaya, Prof. Dr. Syafiq Mughni. Menurut dia, komunikasi dengan kelompok radikal penting, namun polanya harus produktif, tidak dengan salah satu pihak memanfaatkan pihak lain untuk kepentingan jangka pendeknya, melainkan demi kepentingan perdamaian bangsa.

“Pemerintah memiliki peluang dan media untuk berkomunikasi dengan kelompok manapun  di negeri ini. Namun polanya tidak boleh manipulatif,” tandasnya kepada Lazuardi Birru beberapa waktu lalu.
Dengan pola tersebut, lanjut Syafiq, pemerintah bisa mencegah kelompok-kelompok radikal ini untuk secara leluasa menyebarkan ajaran kekerasannya, sekaligus menghambat mereka bertumbuh menjadi kelompok teroris.

Selain itu, dalam proses komunikasi itu, pemerintah harus melibatkan Ormas-ormas tradisional seperti NU, Muhammadiyah, Persis, Nahdlatul Wathon, dan lainnya. Pasalnya, Ormas Islam tersebut hidup dalam keseharian masyarakat.

“Ormas bisa berfungsi mencegah benih pertumbuhan radikalisme baik pada pada ranah intelektual maupun kultural. Banyak orang tidak sadar bahwa bibit terorisme itu tumbuh ketika kelompok mayoritas mengancam bahkan menyerang kelompok minoritas. Bibit terorisme paling dasar itu kerapkali hadir di depan mata kita tanpa disadari. Dan itu menjadi tugas ormas dalam melakukan pencerahan,” tandas Ketua PP Muhammadiyah ini.

Namun yang tak kalah penting, sambung dia, adalah penegakan hukum terhadap kelompok-kelompok yang melakukan aksi main hakim sendiri. Pasalnya, jika aksi kekerasan mereka dibiarkan, itu membuka peluang pelanggaran hukum yang lebih besar seperti seperti teror pengeboman. (sf)


Sumber: Lazuardi Birru

Tidak ada komentar:

Posting Komentar