Rabu, 23 Januari 2013

Pers Islam Didorong Inovatif dan Kreatif


Yogyakarta-Workshop Kepenulisan Jurnalistik dalam Media Islam yang mengangkat tema ‘The Power of Islamic Journalism’ di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta menyimpulkan media Islam mesti berinovasi lebih giat dalam hal pengolahan konten dan pemakaian sarana pemberitaan. Misalnya, kecenderungan ayatisasi perlu dikurangi dan pemanfaatan sarana online harus lebih diperbanyak ragamnya.

Fajar Iqbal, pemateri dari Peace and Journalism Network menyarankan internalisasi nilai-nilai Islam dalam konten media Islam perlu dibahasakan lebih luwes ketimbang sekedar menaburinya dengan ayat. “Biar pers Islam bisa menyentuh kalangan lebih luas,” kata dia.

Menurut Iqbal ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk menonjolkan nilai-nilai universal Islam tanpa harus terjebak pada kebiasaan ayatisasi dalam tulisan. Dia mencontohkan tulisan bisa dikonstruksi dalam bentuk yang melihat persoalan dari banyak sudut pandang. Contoh untuk berita konflik, maka laporan harus memuat keterangan dari semua pihak yang terlibat secara proporsional dan fokusnya terarah pada pemecahan solusi pertikaian. “Harus Multi bothside, paling penting korban harus diangkat,” tambahnya.

Dia juga menerangkan media Islam perlu merambah jenis media yang makin beragam. Selain cetak, saat ini media bisa memakai sarana online yang menyediakan fasilitas beragam mulai media sosial hingga youtube. “Media online seperti youtube itu makin banyak diminati masyarakat, alterntif-alternatif baru harus mulai dimunculkan,” jelasnya.

Pemateri lain, Masjidi, sekretaris Aliansi Jurnalis Independen Yogyakarta, menambahkan media massa saat ini sedang berada pada masa peralihan. Media cetak dan elektronik mulai memperlihatkan dirinya melalui jaringan internet menuju media online. “Internet kini jauh lebih menarik, apalagi bisa diakses via handphone,” kata Masjidi.[]


Sumber: Lazuardi Birru

Tidak ada komentar:

Posting Komentar